MEDAN (Waspada): Politeknik Negeri Medan (Polmed) dipercaya Direktorat Kemitraan Penyelarasan DUDI Kemendikbud Ristek sebagai koordinator Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Sumatera Utara .
Program yang dirangkai dengan penandatangan konsorsium tersebut beranggotakan Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara, Politeknik Wilmar Bisnis dan AMIK Polibisnis, kalangan komunitas, dan Kadin Sumut serta media massa.
Peluncuran dan penandatanganan dilakukan di Aula Raja Inal Siregar, Lantai 2 Gedung Pemprov Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Rabu (1/11). Hadir, Deputi II Bidang Pembangunan Manusia dari Kantor Staf Presiden, Abetnego Tarigan, pejabat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Fahdiansyah Putra, para kepala daerah, pejabat birokrat, serta pelaku usaha serta peserta konsorsium.
Pada kesempatan peluncuran program ini, dilaksanakan pula Diskusi Publik yang melibatkan narasumber Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut, Kadin, dan pejabat dari Kementerian Perdagangan.
Kick Off program di launching secara resmi oleh Plt Direktur Kemitraan dan Penyelaras DUDI Kemendikbud Ristek, Uuf Brajawidagda dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprovsu, Basarin Yunus Tanjung, Direktur Polmed, Dr.Ir.Idham Kamil, ST,MT dan pejabat LPDP.
Uuf Brajawidagda mengatakan, terima kasih atas kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan Pemerintah Daerah, dimana salah satu upaya konkrit adalah program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah.
Kegiatan ini bertujuan untuk: menciptakan model ekosistem yang akan dijadikan acuan dalam menentukan klaster inovasi berdasarkan potensi dan agenda prioritas pembangunan daerah.
Lebih lanjut, Uuf menyebutkan bahwa, program ini akan dicapai melalui, kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan pemerintah daerah, dan akan disesuaikan dengan kebutuhan DUDI ( Dunia Usaha Dunia Industri).
Semenatara itu, Deputi II Bidang Pembangunan Manusia dari Kantor Staf Presiden, Abetnego Tarigan mengatakan Program ini merupakan titik awalan daerah untuk menentukan arah masa depan pembangunan ekonomi dan inovasinya sendiri, sebagai kelanjutan pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia yang sebelumnya telah diatur dalam I Perpres Nomor 68 Tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
“Kami melihat tantangan sesungguhnya yang saat ini ada di daerah adalah kemampuan mengelola lembaga serta membangun komunikasi dengan lintas stakeholder. SDM pendidikan vokasi dengan visi mumpuni menjadi kunci,” terang Abetnego Tarigan..Katanya, ekosistem kemitraan inilah yang nantinya akan menjadi pendorong daya saing ekonomi di daerah .
Sedangkan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprovsu, Basarin Yunus Tanjung mengatakan, Pendidikan Vokasi harus hadir sebagai solusi bagi pembangunan daerah sehingga potensi yang ada di daerah dapat dioptimalkan untuk meningkatkan daya saing daerah, serta berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi di daerah.
Katanya, Sumut sudah selayaknya menjadi daerah Vokasi dengan jumlah ribuan SMK, baik negeri maupun swasta. Dari total sekitar 2.050 SMA/SMK di Sumut, akan ada 8.000 lulusan setiap tahunnya.
“Ini yang kita selalu berupaya bagaimana agar penyerapan tenaga kerja di Sumut bisa efektif bagi lulusan SMA/SMK di setiap tahunnya. Untuk itu Pemprov Sumut mendukung program ini karena pendidikan vokasi dibutuhkan untuk menghasilkan lulusan yang siap bekerja,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Polmed, Dr. Ir. Idham Kamil, ST, MT, pihaknya akan melakukan langkah-langkah strategis dan pendataan. Katanya, program ini merupakan tindak lanjut Perpres Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi bertujuan untuk menyiapkan SDM kompeten, produktif, dan berdaya saing untuk menyiapkan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Program penguatan ekosistem vokasi dilaksanakan di 27 provinsi dengan 20 Perguruan Tinggi vokasi di Indonesia dan merupakan kehormatan bagi kami Polmed ditunjuk sebagai koordinator pelaksana untuk mengambil program ini di Provinsi Sumut,” ujar Idham.
Dikatakannya, dalam program ini pihaknya menggandeng perguruan tinggi vokasi yakni Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara, Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, dan AMIK Polibisnis, kementerian Perdagangan dan terus melakukan upaya kerja sama dengan DUDI..
“Kami yakin semangat kerjasama yang tinggi dapat menghasilkan hal baik khususnya kemitraan dalam program ini,” katanya.. Program ini akan dilakukan selama tiga tahun.
Di tahun pertama akan dilakukan riset tentang perencanaan inovasi yang akan menghasilkan policy brief.. “Dan juga bisa berupa peningkatan kapasitas di perguruan tinggi vokasi dan juga di lembaga-lembaga pelatihan vokasi. Tahun pertama ini kick off programnya yang nanti akan dilakukan selama hampir satu tahun untuk penyusunan mapping,” ungkapnya. (m19)
Waspada/Muhammad Ferdinan Sembiring
Plt Direktur Kemitraan dan Penyelaras DUDI Kemendikbud Ristek, Uuf Brajawidagda dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprovsu, Basarin Yunus Tanjung, Direktur Polmed, Dr.Ir.Idham Kamil, ST,MT dan pejabat LPDP dan dari Kadin memukul gondang menandai peluncuran Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah.