MEDAN (Waspada): Polda Sumut tengah memproses kasus dugaan pungutan liar (pungli) dan korupsi dilakukan oknum kepala SMA Negeri 8 Medan.
“Laporannya sudah kami terima, saat ini sedang berproses di tahap penyelidikan,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Hadi Wahyudi, Senin (24/6).
Dia menjelaskan, kasus dugaan pungli dan korupsi di SMA Negeri 8 Medan itu ditangani penyidik Subdit Tipidkor Direktorat (Dit) Reskrimsus Polda Sumut.
Dalam menangani dugaan kasus itu, penyidik akan berkoordinasi dengan pihak Inspektorat Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
“Nanti kita lihat proses penyelidikannya, berlangsung saat ini. Tentu penyidik juga berkoordinasi dengan inspektorat Provinsi Sumatera Utara,” jelasnya.
Hadi meminta semua pihak untuk melihat kasus ini secara jeli dan positif, mengingat pentingnya proses belajar dan mengajar di sekolah tersebut.
“Kita akan lihat secara jernih permasalahan ini dan tentu juga kita tidak ingin menghambat proses belajar mengajar,” sebutnya mengaku, penyidik telah mengundang para pihak, baik pelapor maupun terlapor untuk klarifikasi.
“Proses sedang berjalan, klarifikasi juga sudah dilakukan. Bukan pemeriksaan, tetapi kita mengundang untuk mengklarifikasi,” kata Hadi lagi.
Sebelumnya, beredar informasi seorang siswi SMA Negeri 8 Medan tinggal kelas disebut karena orangtuanya melaporkan dugaan praktik pungli dan korupsi oknum kepala sekolah, RAP ke Polda Sumut.
Hal itu diungkapkan oleh orangtua MSF, Coky Indra, saat mengunjungi SMA Negeri 8 Medan, Jalan Sampali pada Sabtu (22/6/2024) siang.
Dia mengaku tidak terima dengan keputusan pihak sekolah yang membuat anaknya tinggal kelas dengan alasan yang tidak masuk akal.
“Setiap bulan membayar Rp150 ribu, udah banyak ini praktik-praktik korupsi dilakukan kepala sekolah berkedok pungli. Jadi ini karena tidak mau saya berdamai dengan dia, dibikin anak saya tinggal kelas dengan alasan tidak masuk akal karena masalah absen,” sebutnya.
Coky juga mengungkapkan bahwa nilai rapor MSF terbilang baik pada tahun ajaran semester lalu. Saat bersamaan, MSF juga menjadi salah satu siswi berprestasi. “Kemarin sempat juga dipanggil buk Rosmaida ke ruangannya. Di situ saya diintervensinya,” aku dia.(m10)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.