MEDAN (Waspada): Program Modul Nusantara dengan kegiatan Kontribusi Sosial oleh Kelompok 2 Daganak Na Denggan Roha Modul Nusantara PMM 3 Universitas Sumatera Utara Tahun 2023 yang bertemakan “Digitalisasi Keuangan Pada Usaha Mikro Masyarakat Universitas Sumatera Utara” melaksanakan survei UMKM di sekitar Kampus USU sebagai tahap awal pendampingan UMKM yang melek digital dan keuangan inklusif.
Dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan Modul Nusantara USU, Ibu Ameilia Zuliyanti Siregar, S.Si,. M.Sc,. Ph.D menyatakan kegiatan Kontribusi Sosial mahasiswa Modul Nusantara ini merupakan implementasi dan kepedulian mahasiswa untuk menumbuhkembangkan sikap entrepreunership dalam membuat qris, membentuk ekonomi digital pada umkm sekitar Universittas Sumatera Utara.

Keuangan Inklusif Dengan Pembayaran Digital Menggunakan QRIS Di UMKM Sekitar Kampus Universitas Sumatera Utara
Kelompok KS dikoordinatori Bapak Mahatir Muhammad, dipimpin oleh Luluk Nur Jihan, mahasiswa asal Universitas Negeri Yogyakarta beserta para anggota kelompok.
Yakni; Luluk Ida Salma (Universitas Muhammadiyah Semarang), Manisha Elfira Damayanti (Universitas Mataram) Husnul Khatimah Syahruddin (Universitas Hasanudin), Wahyu Trimarsen (Universitas Sains AlQuran Wonosobo).
Kegiatan pendampingan UMKM terlaksana selama satu minggu dari hari Jumat, 15 Desember 2023 sampai dengan hari Jumat, 22 Desember 2023 yang terbagi menjadi empat aktivitas sebagai berikut; survei UMKM, sosialisasi program, pembuatan QRIS, dan monitoring UMKM.
Proses pembuatan QRIS dari aplikasi Dana Bisnis di gadget Ibu Erniwaty selaku pemilik Kantin Bunda Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Sasaran UMKM yang menjadi target program merupakan UMKM yang berada di sekitar kampus USU dan merupakan market potensial bagi konsumen mahasiswa dan masyarakat milenial.
Pola konsumsi baru para masyarakat milenial setelah pandemi COVID-19 yang menerapkan aktivitas tanpa kontak fisik menjadi kebiasaan baru dan telah menjadi pola konsumsi masa kini bagi para masyarakat.
Tren kaum cashless atau cashless payment menjadi pilihan utama karena mudah, cepat dan fleksibel. Kemudahan akses teknologi internet dan keuangan menjadi faktor utama kemajuan dan digitalisasi keuangan.
Program ini ditujukan agar inklusi keuangan dapat diakses semua kalangan serta memajukan UMKM agar terus dapat mengikuti perkembangan zaman.
Foto bersama Ibu Sri Suryanta Girsang, pemilik Bakti Posel di Gang Sumber USU. Program ini tidak hanya ditujukan kepada UMKM di bidang kuliner, namun bidang lain dalam ruang lingkup lingkungan Universitas Sumatera Utara juga menjadi sasaran program.
Antusiasme UMKM yang belum bisa mengakses QRIS bagi bisnisnya memberikan keyakinan bahwa masih banyak juga UMKM di luar kampus USU yang belum memiliki dan mengoperasikan QRIS pembayaran.
“Banyak dek pembeli disini yang sering nanyain bayar QRIS, cuman kami belum bisa buat. Jadi kami hanya terima uang aja.” tutur Bapak David Sembiring selaku pemilik usaha Sinulaki Florist di Jl Jamin Ginting.
Ibu Murbiati, pemilik warung Mie Ayam dan Bakso di Kantin Perpustakaan USU memiliki harapan bahwasanya dengan dibuatnya QRIS pembayaran semoga mahasiswa USU dapat sering membeli mie ayam dan bakso mereka.
Besar harapan para pemilik UMKM untuk dapat mengakses pembayaran melalui QRIS, tanpa pandang usia dan latar belakang, mereka siap belajar dan memahami teknologi yang memajukan bangsa.
Semoga dengan program pendampingan 20 UMKM di sekitar Kampus USU menjadi langkah awal tercapainya keuangan inklusif dan kemajuan digitalisasi keuangan serta menjadi motivasi bagi pelaku UMKM lain di Kota Medan agar selalu memiliki kemauan untuk belajar dalam mengembangkan bisnisnya demi kemajuan ekonomi di Indonesia. (Rel)
Bapak H. Syawal Daulay, S.E., pemilik Kantin Fakultas Pertanian Universitas USU dan Ibu Yusnita, pemilik Kantin KK Yus di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara menjadi dua dari dua puluh UMKM yang tergabung dari program ini.