MEDAN (Waspada): Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan Program Modul Nusantara (PMN) Tahun 2023, Universitas Sumatera Utara menerima 180 mahasiswa inbound dan lebih dari 30 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, di Asrama Mahasiswa USU mulai tiba pada 16 Agustus 2023.
Selanjutnya, berlangsung acara Welcoming Party PMN3 di Auditorium USU, Senin dihadiri oleh Wakil Rektor 1 Dr Edy Ikhsan, SH, MA, Direktur Direktorat Pengembangan Pendidikan Dr. Muhammad Anggia Muchtar, ST, MMIT., Koordinator PMM Muhammad Mahatir, S. Farm, M. Si., Pengelola Keuangan PMM Siswanto, SP, 6 orang Dosen Modul Nusantara, Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc., Ph.D dan Liaison Officer (LO), M.Ikhsan Surbakti.
Kegiatan Modul Nusantara PMN-3 Kelompok 2 ‘Daganak Na Denggan Roha’ dilaksanakan, di antaranya, modul Kebhinekaan-1 dengan mengenal Sekilas USU dengan pembagian Fakultas dan fasilitas di USU.
Selanjutnya, mahasiswa memperkenalkan diri dan bercerita mengenai pengalaman, baik dari tempat asal maupun saat di Medan sebagai bonding awal kegiatan.
Kemudian, dilanjutkan dengan bercerita mengenai sejarah Medan dan bangunan ikonik, Istana Maimun sebagai rumah adat Melayu Deli yang dibangun tahun 1888.
Mahasiswa diharapkan bersilaturahmi, membangun keakraban, serta menambah wawasan mengenai keanekaragaman budaya di Sumut.
Tempat Bersejarah
Kegiatan Modul Kebhinekaan-3 dengan mengeksplorasi tempat-tempat bersejarah di Medan, yaitu Masjid Raya Al-Mashun Medan, Vihara Maitreya Medan, dan Istana Maimun.
Tujuannya, agar mahasiswa mengetahui sejarah rumah ibadah dan deskripsi Kesultanan Deli di Medan.
Pada sesi Kebhinekaan-4 memperkenalkan enam jenis permainan tradisional di Sumatera Utara, yaitu Marsiada, Margala, Marsiteka, Marguli, Rimau Langkat, Pati Gajah.
Ameilia mendeskripsikan “Dari permainan tradisional Sumatera Utara dapat diadopsi nilai disiplin, kerja sama, fokus, mengatur strategi, keakraban, dan menjaga kearifan lokal Sumut,” ungkapnya.
Selanjutnya, Role Play “Marsikola” yang mengangkat tema pentingnya sekolah bagi kehidupan anak bangsa menggunakan bahasa serta logat Medan dalam memerankan role play Marsikola.
Refleksi terdiri atas Entrepreuner Kopi Milenial; dan kegiatan Kebhinekaan-6. Ketahanan Nasional dan Bela Negara oleh Bapak Kolonel. Arm. Eric Christian Simanjuntak, SH. ‘Wawasan Kebangsaan Dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus USU’.
Survey The Fund for Place, yang terkait dengan indeks kerapuhan Indonesia menunjukkan Indonesia pada urutan ke-86 dari 178 negara-negara di dunia.
Dalam hal ini Indonesia memperoleh elevated warning sebagai predikatnya, dan suatu saat dapat masuk dalam level high warning.
Berdasarkan hasil survei terkait masalah bela negara dari 106 negara, dan posisi ke-95 diduduki oleh Indonesia.
Hal ini terjadi diidentifikasi dari arus globalisasi pada bidang ekonomi (economy), politik (politic), sosial-budaya (social culture), piranti teknologi, informasi, dan komunikasi.
China yang berada di Asia Timur, India di Asia Selatan, dan Amerika Serikat yang ada di Amerika Utara, dan Indonesia di posisi keempat menjadi peluang dan tantangan (opportunities and challenges).
Esensi Ketahanan Nasional Bela Negara dalam bentuk tegaknya hukum dan ketertiban (law and order), terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity), terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defence and security), terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (juridical justice and social justice), serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people) (Wahyono, 1996).
Bela negara dapat didefinisikan sebagai suatu tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia.
Serta keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara dan kerelaan untuk berkorban guna meniadakan setiap ancaman, baik yang dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yurisdiksi, serta nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Azhar, 2001).
Pelatihan Militer
Eric Christian Simanjuntak, SH menyampaikan nasionalisme, bela negara, membentuk karakter dengan menyikapi Ancaman, Gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) direalisasikan dalam bentuk pelatihan militer, dengan pola dan 5 nilai dasar bela negara sebagai identitas nasional.
Selanjutnya, peran mahasiswa sebagai agen perubahan, penerus bangsa, penjaga nilai dan pengontrol sosial sebagai aset pembangunan di masa depan.
Maka diharapkan seorang mahasiswa akan menjadi baik, kaya, pintar, dan berkuasa.
Sosialisasi dan mengikuti pelatihan bela negara di Resimen Induk (Rindam) Kodam I/BB dalam bentuk latihan bela negara, latihan bina mental ala militer, rasa nasionalisme senasib-sepenanggungan diharapkan menjadi aktivitas mahasiswa PMN 2024.
“Bertukar sementara, bermakna selamanya” diharapkan akan terwujud dengan baik, hasil dari aktivitas Program Modul Nusantara-3 Tahun 2023.(cpb/rel)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.