Scroll Untuk Membaca

Medan

PKS Dukung Bobby Nasution Spekulasi Masuk Koalisi Pemerintah

PENGAMAT politik dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Rafriandi Nasution. Waspada/Ist
PENGAMAT politik dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Rafriandi Nasution. Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): Keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung Bobby Nasution bakal calon (Balon) Gubsu terus menjadi perbincangan publik. Umumnya publik menyayangkan PKS mengambil sikap itu. Keputusan ini merupakan spekulasi PKS, dengan harapan mereka diajak masuk ke koalisi pemerintahan, dengan resiko akan ditinggalkan umat.

Pengamat politik dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Rafriandi Nasution (foto), menyampaikan pendapatnya kepada wartawan, Senin (5/8). Dia mengomentari keputusan PKS yang akhirnya mendukung Bobby Nasution di Pilgubsu 2024, bersama sejumlah Parpol lainnya. Yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, NasDem, Demokrat PAN dan PKB.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

PKS Dukung Bobby Nasution Spekulasi Masuk Koalisi Pemerintah

IKLAN

Rafriandi Nasution menilai, keputusan PKS mendukung Bobby Nasution ini, mengejutkan publik. Karena, hubungan Parpol itu dengan Balon Gubsu Edy Rahmayadi, sudah terjalin sejak lama. Yakni, saat Pilgubsu 2018, dan pada Pilpres 2024, dimana Edy Rahmayadi, menjadi Ketua Tim Pemenangan Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN), dimana PKS merupakan salah satu partai pendukung AMIN, bersama NasDem dan PKB.

Dikatakan Rafriandi, khusus untuk PKS, keputusan yang diambil ini mengandung resiko yang besar. Yakni, ditinggalkan umat, yang sebelumnya sangat mencintai PKS, karena partai ini dipercaya dapat memelihara iklim demokrasi yang sehat. ‘’Kalau seperti ini, tidak ada bedanya PKS dengan banyak Parpol lain, yang mendukung pemerintah,’’ katanya.

Bila diibaratkan nelayan, kata Rafriandi, PKS mendukung Bobby Nasution, merupakan spekulasi, memberi umpan kecil untuk mendapatkan ikan besar. Yakni, untuk mendapatkan kedudukan di jajaran pusat pemerintahan. “Ibarat nelayan, PKS sedang umpan cacing, tapi mengharapkan ikan hiu,’’ katanya.

Menurut Rafriandi, spekulasi ini sangat beresiko. Karena, yang pertama di ‘kapal PKS’ sudah banyak ikan yang didapat. Sementara, kalaupun benar akan mendapat hiu (ikan besar), bukan tidak mungkin ikan itu akan memakan ikan-ikan yang sudah ada di kapal sebelumnya.

“Harusnya PKS bisa merawat simpati publik. Kecintaan masyarakat dengan PKS itu sudah semakin tumbuh dan berkembang. Apalagi dia bisa merawat hubungannya dengan mendukung Anies Baswedan di Jakarta, itu memberikan pengaruh efek ke seluruh indonesia,” jelas Rafriandi.

Kurang Sabar


Menurut pengamatan Rafriandi, keputusan PKS mendukung Bobby Nasution, hanya merupakan sikap ketidaksabaran PKS, dalam melakukan proses penetapan calon.

Dia mengaku tidak setuju, bila PKS mendukung Bobby, karena alasan Edy Rahmayadi, diduga tidak sanggup memenuhi rekomendasi yang disampaikan PKS. Termasuk sembilan poin dalam kesepakatan itu.

‘’Ini persoalan kesabaran saja. Padahal dalam Islam kan diajarkan bersabar. Orang-orang yang sabar akan diberikan kemenangan,” katanya. Artinya, harusnya DPP PKS berkoordinasi saja dengan DPP PDIP. ‘’Jadi bukan karena Edy Rahmayadi, tidak sanggup memenuhi rekomendasi itu. Namun Edy Rahmayadi, mengamankan terlebih dahulu rekomendasi ditugaskan PDI Perjuangan. Karena PDIP tanpa berkoalisipun bisa mengusung sendiri calonnya di Pilgub Sumut ini,’’ sebutnya.

Menjawab pertanyaan tentang sikap Edy Rahmayadi pasca PKS mendukung Bobby Nasution, Rafriandi menyarankan agar mantan Pangkostrad itu tetap fokus dengan PDIP, dan beberapa Parpol yang belum menentukan sikap di Pilgubsu 2024 ini.

Rafriandi menilai bahwa Edy Rahmayadi memiliki infrastruktur pengalaman di Pilgubsu 2018 dan menjabat sebagai Gubsu periode 2018-2023.

Hal ini, menurutnya, menjadi poin plus, i dibandingkan Bobby Nasution masih berada di tingkat Kota Medan saja, dalam memimpin pemerintahan.

“Saya kira, pak Edy secara kalkulasi bisa menang. Karena, Pak Edy sudah membentuk tim susksesnya sejak tahun 2018. Tim suksenya itu ada di Parpol dan dijaringan simpul simpul masyarakat, kemudian dia terpilih jadi Gubsu,” sebut Rafriandi. (m07)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE