Scroll Untuk Membaca

Medan

Pimpinan Kloter 17 Nilai Ilmu Manasik Jadikan JH Mandiri

350 Jamaah Haji Kloter 17 Tiba Di Asrama Haji

PIMPINAN Kloter 17 Debarkasi Medan, Dr H Hayatsyah setibanya di Bandara KNIA dari Tanah Suci. Waspada/ist
PIMPINAN Kloter 17 Debarkasi Medan, Dr H Hayatsyah setibanya di Bandara KNIA dari Tanah Suci. Waspada/ist

MEDAN (Waspada): Sebanyak 350 jamaah haji (JH) asal Serdang Bedagai, Palas dan Medan yang tergabung dalam Kloter 17 tiba di Asrama Haji Medan, Jumat malam (21/7).

Turut hadir menyambut kedatangan jamaah, Wakil Bupati Sergai, Adlin Tambunan dan istri, Kakan Kemenag Sergai Zulkifli Sitorus, Kabid Pemberangkatan dan Pemulangan Haji, Dr Torang Rambe, Sekretaris PPIH Debarkasi Medan Ilyas Siregar, Kakan Kemenag Palas, Abdul Manan MA. Kadis Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pimpinan Kloter 17 Nilai Ilmu Manasik Jadikan JH Mandiri

IKLAN

Pimpinan Kloter 17,Dr.H.Hayatsah dalam keterangannya menyebutkan, saat berangkat dari Madinah setelah keluar dari Hotel Grand Plaza Badr Al Maqam pukul 10.00 WAS, dengan jumlah jamaah 350 orang dengan tanazul dua orang, disebabkan sakit dan dirawat di RS Makkah dan di RS Madinah dan Burhanuddin Harahap dan Faqih Harun dari Palas.

“Semua perjalanan lancar tidak ada masalah baik dari Madinah, cek paspor dan perjalanan di pesawat,” kata Hayatsyah.

Meski begitu, Kakan Kemenag Kota Gunungsitoli ini memberi catatan terkait perjalanan ibadah haji tahun 2023 di mana ia bertugas sebagai Ketua Kloter 17 Embarkasi Medan.

Adapun catatan yang dia sampaikan terkait perbaikan ke depan adalah: Pertama, perlunya pengetahuan dan pemahaman manasik haji secara berkelanjutan, sehingga menjadikan Jamaah Haji (JH) mandiri untuk memperoleh haji yang mabrur.

“Mash ada JH yang tidak memahami secara sempurna tentang rukun, wajib, sunnah dan larangan haji. Ada fenomena JH terkadang di Makkah tidak menutup aurat di depan umum, merokok sembarangan. Hal ini sangat memprihatinkan dan solusinya perlu mengikuti manasik haji berkesinambungan sebelum ke Tanah Suci,” ucapnya.

Kedua, faktor kesehatan yang terkadang JH ada yang memaksakan mengejar ibadah padahal beresiko dengan kesehatan, apa lagi yang lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi (risti). Sehingga perlunya rancangan istithaah kesehatan yang lebih baik ke depan.

Ketiga, khusus Armuzna dalam manasik perlunya penekanan edukasi yang spesifik, sehingga jamaah mampu menempatkan dirinya bahwa pelaksanaan haji adalah ibadah dan puncaknya Arafah, dilanjutkan di Muzdalifah, sehingga dapat meminimalisir persoalan atau problematika di Armuzna.

Keempat, Pemerintah Arab Saudi lebih meningkatkan dan memprioritaskan kepentingan jamaah dalam menggunakan lift, ketepatan jadwal makanan, dan program lainnya.

Kelima,Tim petugas haji/kloter harus lebih meningkatkan pelayanan dan mempunyai kompetensi, saling bersinergi dan bertanggung jawab terhadap tugasnya tanpa lelah, karena tugas adalah ibadah, sehingga pelayanan menjadi maksimal.

Keenam, petugas haji daerah ke depan lebih diberdayakan dan mempunyai laporan berkala, sehingga bertanggung jawab kepada Pemda, sehingga Pemda dapat bisa menerima info dan dapat mengevaluasi kinerja.

Wabup Sergai Adlin Tambunan dalam sambutannya mengatakan kepada jamaah yang baru pulang, Alhamdulillah semua sehat tiba di Tanah Air dengan selamat.

“Kami ucapkan selamat datang. Bapak Ibu sekalian sudah kangen pulang jumpa keluarga dan pengen makan masakan keluarga. Kami ucapkan terima kasih pada petugas haji, baik yang ikut maupun yang tinggal. Semoga mendapat ganjaran dari Allah SWT,” ujarnya. (m22)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE