MEDAN (Waspada): Puluhan personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan mengikuti kegiatan edukasi tentang diabetes, mengenal dan pencegahan agar tidak menderita penyakit yang termasuk tertinggi penyebab kematian di dunia ini.
Kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat Dosen Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Medan Area oleh H Syafruddin Ritonga yang juga Ketua Persatuan Diabetes Indonesia
(Persadia) Kota Medan.
“Kita akan terus edukasi masyarakat tentang penyakit diabetes ini yang gunanya agar masyarakat bisa melakukan pencegahan,” katanya baru-baru ini.
Disebutkannya bahwa angka penderita diabetes di Indonesia 1 banding 11. Berdasarkan data IDF Atles 2019, Indonesia berada di urutan ke-7, dari data 10 negara penderita diabetes (dewasa 20-79 tahun). Kemudian pada tahun 2021 Indonesia naik ke urutan ke-5.
“Dan di tahun 2035, Indonesia di perkirakan ranking menjadi 1 di dunia. Lebih tinggi dari China. Makanya, dengan sosialisasi kita ingin warga yang tidak tahu dirinya diabetes bisa mengetahui. Sehingga bisa melakukan antisipasi,” jelas Dosen yang mengaku penderita diabetes ini.
Dalam kegiatan ini, Syafruddin menjelaskan ada 8 gejala-gejala diabetes yang perlu di waspadai yakni cepat haus, banyak buang air kecil, cepat lapar, berat badan turun, cepat lelah. Kemudian, penglihatan kabur, pemulihan luka lama, warna kulit gelap.
Meski mewanti kenaikan gula darah di atas normal, atau di atas 150 mg/dL, Syafruddin pun meminta agar waspada juga dengan gula darah rendah bagi penderita diabetes. Lantaran gula darah di bawah 40 mg/dL juga berbahaya.
“Ibu saya meninggal karena gula darah terlalu rendah ini. Makanya saya selalu sedia bonbon (permen). Karena ini cepat menaikkan gula darah,” tuturnya.
Makanya Syafruddin mengaku akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Sehingga angka 50 persen warga yang tidak tahu dirinya menderita diabetes dapat berkurang. Dengan begitu bisa menurunkan angka diabetes di Indonesia, khususnya Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Satpol PP Kota Medan, Ardhani Syahputra A.P. mengatakan sangat mengapresiasi karena ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Kegiatan ini sangat baik dan ini yang kita harapkan karena apa yang diberikan sangat bermanfaat . Ini menjadi edukasi di keluarga besar Satpol PP Kota Medan apalagi setelah melakukan pemeriksaan gula darah terdeteksi sejumlah anggota kita mengalami gejala diabetes. Tentu kita dengan adanya edukasi ini bisa berjaga- jaga karena kalau kita tidak ada warning tertentu maka kita akan abai karena kita mengira kita sehat sehat saja,” terangnya.
Secara umum sebutnya anggotanya banyak kegiatan, ada yang diluar ruangan seperti terpapar matahari dan melakukan aktifitas berat. Itu katanya mungkin bisa mengurangi potensi mengalami diabetes tetapi karena pola hidup yang salah seperti mengkonsumsi makanan yang ekstra banyak karena usai bekerja berat justru dikhawatirkan akan mengalami diabetes.
Harapannya kepada anggotanya yang terdiri dari 2 unsur ada unsur non ASN sebanyak 625 orang , ASN 74 orang dan linmas 200 lebih itu dapat menularkan edukasi ini kepada keluarganya.
Sementara itu, pada kegiatan itu tampak ada pemeriksaan gula darah gratis dan para personil tampak antusias karena dengan edukasi ini mereka menjadi tau apa dan bagaimana mengatasi penyakit diabetes itu. ( cbud)