MEDAN (Waspada): Pengurus Moderamen GBKP periode 2025 – 2030, harus bisa membawa jargon perubahan di tubuh GBKP dengan mengedepankan motto “melayani bukan untuk dilayani”.
Hal ini dimaksudkan agar gereja terbesar di kesukuan Karo ini bisa bertumbuh dan berkembang serta semakin besar.
“Moderamen GBKP harus figur pemimpin yang peduli dan mau mendengar keluh kesah jemaat serta wajib turun ke jemaat menjemput aspirasi warga jemaat tanpa membebani jemaat, runggun maupun klasis,” tandas Pt Sarikat Ginting kepada wartawan, Rabu (8/1/2025) di Medan menanggapi akan digelarnya Sidang Sinode GBKP untuk memilih pengurus moderamen yang baru.
Ditambahkannya, pengurus Moderamen GBKP kedepan harus berani menanggalkan jati diri sebagai “raja” di tengah jemaat, karena sesungguhnya mereka bukan disanjung dan dipuja-puja, tapi mereka hadir untuk melayani, bukan dilayani.
“Yang paling terpenting, calon pengurus Moderamen kedepan harus bisa berbaur dengan jemaat atau menginap di rumah jemaat, serayaan, lingkungan gereja atau mess gereja, saat berkunjung ke daerah-daerah. Bukan seperti selama ini, menginap di hotel mewah dengan biaya dan fasilitas yang serba mewah,” ujar anggota Runggun GBKP Kemenangan Tani ini.
Selain itu, tambah Sarikat, pengurus Moderamen GBKP itu harus berjiwa sederhana dan pelayan bagi jemaat serta mengetahui denyut nadi jemaat, agar seluruh persoalan yang ada di tengah-tengah jemaat bisa cepat tersampaikan, sekaligus dicari solusi terbaiknya.
“Dengan kata lain, pimpinan moderamen itu orang-orang pilihan yang benar-benar peduli dan mau mendengar keluh-kesah jemaat,” tandas Sarikat Ginting sembari mengajak seluruh peserta sidang sinode nantinya untuk memilih pemimpin yang peduli keluh kesah jemaat serta bisa membawa perubahan di tubuh GBKP.
Selain itu, tandas aktivis pembela petani ini, pihaknya mengajak seluruh jemaat GBKP untuk berdoa dalam mencari pemimpin GBKP yang peduli terhadap persoalan yang ada di tengah-tengah jemaat, runggun dan klasis, agar tercipta kedamaian di masyarakat dan bangsa.
“Pimpinan di Moderamen GBKP diwajibkan terus membangun komunitas yang kuat dan menjadi berkat bagi semua warga serta menjadikan gereja tempat beribadah dan pelayanan bukan hanya fokus pada keuntungan material, sehingga tidak ada jemaat merasa tertekan dan terbebani,” ujarnya.
Sarikat sangat berharap agar Sidang Sinode GBKP XXXVII yang akan digelar pada 2025 ini, berhasil memilih pengurus Moderamen GBKP yang peduli terhadap jemaat dan keberadaan gereja yang sedang bertikai untuk segera mendamaikannya, sehingga jargon perubahan yang akan diusung benar-benar membawa perubahan di tubuh gereja. (cpb/rel)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.