MEDAN (Waspada): Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstrimisme Terorisme (BPET) MUI Pusat Kyai Akhmad Khambali menyatakan, penangkapan 11 terduga teroris di Sumatera oleh Densus 88 Anti Teror bagian dari tindakan preventif strike atau pencegahan keras guna pengamanan Natal dan Tahun Baru 2023.
“Densus 88 melaksanakan kegiatan preventif strike di wilayah Sumatera. Jadi ditangkap sebelum mereka melakukan aksi terorisme,” ujar Ketua Umum Gema Santri Nusa dan pengasuh Majlis Sholawat Ahlul Kirom melalui pesan diterima Waspada, Senin (19/12).
Khambali mengatakan bahwa sel-sel aktif terorisme diindikasi masih terus berkembang dan aktif di berbagai daerah di Indonesia.
Ia bercerita bahwa dua hari menjelang Lebaran 1421 H bom meledak serentak di sejumlah gereja di Indonesia, yang saat bersamaan berlangsung misa Natal pada Minggu, 24 Desember 2000.
Kemudian satu minggu menjelang perayaan Paskah 2021 juga ada dua terduga teroris meledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makasar, Sulawesi Selatan yang tentunya peristiwa tersebut menambah deretan panjang serangan bom yang menyasar gereja di Indonesia.
“Untuk itu perlu diwaspadai gerakan terorisme saat perayaan natal dan tahun baru 2022,” ujarnya.
Indikasi tersebut, kata dia, ditandai dengan para pelaku terorisme di beberapa wilayah tanah air yang ditangkap tim Densus 88 baru-baru ini.
Khambali mengharapkan seluruh jajaran aparat keamanan meningkatkan kewaspadaan terhadap pergerakan jaringan teroris tersebut.
Terlebih menurut Khambali, saat Natal dan tahun baru menjadi situasi sangat riskan dan harus dikawal ketat agar perayaan hari besar keagamaan dan pergantian tahun itu dapat berjalan dengan aman dan nyaman.
Khusus pengamanan di Sumatera Utara, Khambali percaya di bawah kepemimpinan Kapolda saat ini, Sumut aman dan kondusif. “Saya sangat percaya aparat Polda Sumut mampu melakukan pengamanan perayaan batal dan tahun baru tahun ini,” jelasnya.(m10)
Teks
Kyai Akhmad Khambali