Pengukuran Tanah Di Belawan Ricuh, Perusahaan Swasta Klaim Tanah Warga Dan Sekolah miliknya

  • Bagikan
Pengukuran Tanah Di Belawan Ricuh, Perusahaan Swasta Klaim Tanah Warga Dan Sekolah miliknya

BELAWAN (Waspada): Pengukuran tanah yang diduga milik PT Mul bekerjasama dengan BPN di Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan, Kamis (23/1) nyaris ricuh dan tegang.

Pasalnya, PT Mul diduga berupaya menyerobot tanah milik Haji Samsul Bahri dan Tanah milik Yayasan Muhammadiyah serta Tanah milik warga yang berada di lingkungan 12 Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan.

Seratusan personil Brimob, Poldasu, Polres Pelabuhan Belawan terlihat mengawal pengukuran bersama BPN untuk mencari titik koordinat atas lokasi tanah yang diklaim milik PT Mul.

Selain mengklaim tanah warga dengan luas 56.300 M2, pihak PT Mul juga mengklaim, lahan yang dipergunakan sekolah Muhammadiyah juga milik mereka.

Pemilik tanah Haji Samsul Bahri dan pihak Muhammadiyah serta warga yang merasa dizalimi menolak sekaligus memprotes pengukuran tanah tersebut sehingga ratusan petugas dari Sat Brimob dan Polres Pelabuhan Belawan tidak diperkenankan untuk masuk ke areal sekolah, apa lagi saat itu, sedang berlangsung proses belajar dan mengajar.

Situasi sempat tegang dan memanas, ditambah lagi petugas BPN yang hadir saat ditanya tentang dokumen alas hak atas tanah milik PT Mul belum bisa menunjukkan berkas kepemilikan atas tanah yang diklaim tersebut sehingga penentuan titik koordinat atas tanah ditunda dan petugas pun membubarkan diri.

Haji Samsul Bahri saat diwawancarai oleh sejumlah wartawan mengatakan, pihak PT Mul salah alamat dan tidak nyambung sebab tanah yang diklaim PT Mul berada di wilayah Kelurahan Belawan Bahari sementara surat tanah milik PT Mul yang tertera beralamat di wilayah Kelurahan Belawan II berarti surat tanah yang dikuasai oleh pihak PT Mul itu diduga palsu karena tidak sesuai dengan faktanya.

“Oleh sebab itu, saya selaku warga negara meminta kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto dan Mentri Agraria untuk dapat menegakan keadilan memberantas praktik persekongkolan yang dilakukan oleh mafia tanah bersama oknum pejabat terkait yang terlibat didalam kasus mafia tanah ini yang tentu sangat merugikan kami selaku rakyat,” tutur Haji Samsul.

Samsul menjelaskan, dirinya membeli tanah ini tahun 2004-2005.
“Karena tanah ini tiga kali beli, jadi ada tiga tempat dan pada tahun 2013 saya digugat oleh PT Mul, dia bilang ini tanah milik mereka atas sertifikat nomor 15, terakhir transaksi mereka jual beli terjadilah keluarlah HGB.” jelas Samsul Bahri.

Sementara itu Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan H. Saiful Famar mengatakan berdasarkan aturan yang disampaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bahwasanya pihaknya hanya menjalankan perintah dari pimpinan pusat sehingga tidak membenarkan petugas BPN dan polisi untuk masuk ke lokasi sekolah.

” Mereka belum mendapat persetujuan untuk hadir di komplek sekolah ini.Di mana, nantinya Polda, BPN harus lah mereka berkomunikasi dengan Muhammadiyah yang ada di Jakarta.Selanjutnya dalam surat yang kita kirimkan menjawab surat nomor 961 yang kemarin disampaikan oleh kita. Jawabnya sudah kita sampaikan ke Polda Sumut baik itu Kapolda Sumut ke kemudian ada juga tembusannya ke Hukum dan HAM, Menteri Agraria ke berapa orang lainnya di sampaikan bahwasanya sesuai Anggaran Dasar Muhammadiyah pasal 36 pengelolaan keuangan dan kekayaan pada seluruh keuangan dan kekayaan Muhammadiyah termasuk keuangannya unsur pembantu pimpinan amal usaha dan organisasi otonom pada semua tingkat secara umum milik Pimpinan Muhammadiyah, ” terang H. Saiful.

Lanjut H. Saiful Famar, dengan adanya kedatangan dari petugas BPN dan Sat Brimob Polda Sumut dan Polres Pelabuhan Belawan menjadi pertanyaan para siswa karena saat itu, sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar.

“Saya juga mempertanyakan kalau hanya sekedar mengukur atau mau mencari titik koordinat tanah kenapa pihak PT Mul mengerahkan Ratusan Pasukan Brimob dan aparat Polda Sumut serta dari Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Belawan ini menjadi pertanyaan ada apa kalau sampai sebegitunya,” tanya Saiful.(m27)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *