Pengamat Kesehatan Sumut: Ini Bukan Musim, Tapi Tergantung Respon Pencegahan

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Soal prediksi puncak Covid-19 Omicron pada Awal Maret yang disebutkan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Pengamat Kesehatan Sumatera Utara (Sumut), Delyuzar menyatakan penyebaran Covid-19 Omicron ini bukan merupakan musim sehingga prediksinya hanya bisa dilihat dari respon masyarakat terhadap pencegahan.

Katanya jika respon masyarakat terhadap pencegahan rendah bisa jadi kedepannya akan terjadi puncak kenaikan Omicron dan itu sama halnya dengan awal terjadinya pandemi Covid-19. Jadi ini ditentukan oleh respon bukan prediksi seperti musiman.

“Jadi sangat tergantung bagaimana respon kita terhadap pencegahan, kalua eforia bisa puncaknya di Februari dan di Maret itu.
Memang maka tergantung respon kita, kalau kasus makin naik malah kita abai sama saja kita abai dengan munculnya Covid-19,” ungkapnya.

Jadi tegasnya menurut dia prediksi tergantung respon, kalau sosialisasi kita gagal terhadap omicron itu bisa jadi akan meningkat jumlah kasusnya, tapi jika respon kita cukup ketat terhadap pencegahan kita dari luar kemudian betul-betul pelaksanaan karantinanya dilakukan dengan benar, juga isolasinya cepat maka itu tidak terjadi jadi tergantung respon.

“Inikan bukan musim, jadi tergantung respon.
Kedepan kita akan lebih cepat mendeteksi jika ada masyarakat yang diduga tertular Omicron, kini sudah ada alatnya di USU,” paparnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memprediksi, puncak gelombang Covid-19 varian Omicron akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022. Hal tersebut, kata Luhut, berkaca pada penularan varian ini yang terjadi di sejumlah wilayah di negara lain seperti Afrika Selatan. (cbud)

  • Bagikan