MEDAN (Waspada): Penanganan tindakan kriminalitas dengan penegakkan hukum adalah ciri masyarakat berperadaban. Karena dalam masyarakat yang berlaku hukum rimba, maka tidak diperlukan penegakkan hukum, karena siapa yang kuat, maka dia yang akan menguasai orang lain.
Hal itu dikatakan Dr Dedi Sahputra, MA, dosen perguruan tinggi di Medan, Senin (30/10). “Dalam hukum rimba, penegakan hukum tidak digunakan, karena hanya berpangkal pada siapa yang kuat dan hukum tidak lebih kuat dari penguasa,” ujarnya.
Dia mengatakan mendukung pernyataan Kapoldasu Irjen Agung Setya Imam Effendi yang menegaskan bahwa tindakan pelanggaran hukum akan dibereskan dengan penegakkan hukum. “Masyarakat berpedaban dimulai dari komitmen untuk penegakkan hukum seperti ini,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Polda Sumut menggelar latihan pra Operasi Sikat Toba 2023 dalam memberantas tindak pidana kejahatan jalanan di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kapolda Sumut melalui Kabid Humas Kombes Hadi Wahyudi, mengatakan Operasi Sikat Toba 2023 yang bakal digelar menyasar pelaku kejahatan Curas dan Curat. “Ada lima polres prioritas di antaranya Polrestabes Medan, Deliserdang, Belawan, Padang Sidimpuan dan Tapanuli Tengah serta 24 satwil imbangan,” katanya, Jumat (27/10).
Kabid Humas mengungkapkan, untuk kelima polres prioritas wajib mengungkap Target Operasi seluruhnya dan dirasakan dampak dari operasi yang diselenggarakan. “Begitu juga terhadap 24 Satwil imbangan harus ada target non TO yang juga wajib diungkap, perintah Kapolda Bereskan semua pelaku curat curas dengan penegakan hukum,” tegas juru bicara Polda Sumut tersebut.
Razia
Polda Sumut dan Polres jajaran juga secara serentak menggelar razia perbatasan dan tempat hiburan dalam memberantas predaran Narkoba, Minggu (29/10) dini hari. Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan razia perbatasan yang digelar personel itu di antaranya wilayah perbatasan Aceh-Sumut, Padang-Sumut dan Riau-Sumut. “Ada 15 Polres jajaran Polda Sumut yang menggelar razia Narkoba di setiap perbatasan Kabupaten dan Provinsi, kita juga melibatkan K9,” katanya.
Kabid Humas mengungkapkan, sebanyak 205 kendaraan terdiri dari 71 sepeda motor, 14 bus, 26 mini bus, 45 mobil pribadi, 33 truk dan 16 pickup, yang melintas di wilayah perbatasan dilakukan pemeriksaan. “Razia serentak yang digelar Polda Sumut dan polres jajaran bertujuan memberantas peredaran narkotika yang masuk dari jalur-jalur perbatasan Sumut dan mempersempit ruang geraknya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, mantan Kapolres Biak Papua itu menambahkan personel Polda Sumut dan polres jajaran juga merazia tempat hiburan malam selama ini selalu dikonitasikan tempat yang mudah dalam jual beli Narkotika. “Sebanyak 1.061 personel diturunkan dalam razia perbatasan dan tempat hiburan malam tersebut,” ujarnya ada 95 tempat hiburan malam yang dilakukan razia. Hasilnya, petugas mendapati tiga barang bukti berupa 1 paket berisi sabu, 2 pil ekstasi, uang Rp 193 ribu dan 931 orang dilakukan pemeriksaan,” terang Kabid Humas.
Juru bicara Polda Sumut itu menegaskan, razia seperti ini akan terus digelar dan ditingkatkan dalam memberantas peredaran narkoba di Sumatera Utara. “Polda Sumut ingin mewujudkan ruang publik aman dan nyaman, semua orang bisa menikmati setiap hiburan dengan gembira tanpa Narkoba,” pungkasnya.(m05)
Teks;
Kapoldasu Irjen Agung Setya Imam Effendi di depan jajarannya saat pemaparan Operasi Sikat Toba 2023.