MEDAN (Waspada): Sejak dilantik 5 September 2023, Pj Gubsu Dr. Hasanuddin dinilai lamban dan tidak memiliki keberpihakan terhadap generasi muda di Sumatera Sumatera Utara.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Sumut, Rio Alvin Kurniawan (foto).
“Selain acara rutin dan seremonial pemerintahan, Dr. Hasanuddin nihil prestasi dan abai dengan mempersiapkan generasi muda Sumut menyongsong Indonesia Emas” jelas Rio.
Sebab kata Rio, meski terjadi penurunan data, namun angka pengangguran di Sumatera Utara masih cukup tinggi. Belum lagi angka jumlah putus sekolah, atau tidak melanjutkan jenjang pendidikan.
“Saat ini, sebanyak 23 ribu lebih tamatan diploma dan sarjana pengangguran di Sumut. Dan tahun 2023, ditingkat sekolah menengah atas saja lebih dari 1.200 generasi muda Sumut putus sekolah” ujar Rio.
Fakta-fakta tersebut seharusnya menurut Rio menjadi prioritas Pj. Gubsu dimasa kepemimpinannya yang singkat ini. Pembangunan sumber daya manusia dan pembangunan daya saing generasi muda tidak kalah penting dari pembangunan fisik, baik sarana dan pra sarana.
“Saat ini, hanya 28,61% penduduk usia 19-24 tahun yang sekolah. Artinya, ketidakmampuan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Ini persoalan yang tidak bisa dikerjakan secara seremonial” Rio mengingatkan.
Tingginya jumlah generasi muda yang putus sekolah dan tidak memiliki pekerjaan tentu menjadi pekerjaan rumah semua stockholder, namun dalam hal ini, Dr. Hasanuddin harus menunjukkan sikap keberpihakannya terhadap generasi muda di Sumut.
“Menurut penilaian kami, hal-hal di atas menjadi salah satu faktor tingginya angka kriminalitas di Sumut. Sebab itu, Pj. Gubernur Sumut harus melakukan upaya terbaik untuk meningkatkan serapan tenaga kerja di Sumut. Membuka dan memberi ruang serta akses bagi generasi muda pada sumber-sumber untuk meningkatkan pendidikan dan ekonominya” tutup Rio.(cbud)