MEDAN (Waspada): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara mengajak perguruan tinggi di Sumut, salah satu Universitas Sumatera Utara (USU) berkolaborasi mengedukasi warga Sumut tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Terutama bagi mahasiswa dan pelajar.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin dalam sambutannya di Sidang Terbuka Dies Natalis ke-71 USU di Auditorium USU, Selasa (24/10). Ia mengungkapkan saat ini, Sumut Darurat Narkoba.
“Isu lain, yang masih terkait dengan peningkatan sumber daya manusia di Sumatera Utara adalah tingginya angka penyalahgunaan narkoba,” kata Hassanudin dihadapan Rektor USU, Prof Muryanto Amin, civitas akademik dan seribuan tamu yang hadir dalam acara Dies Natalis ke-71 USU.
Secara nasional yang terpapar Narkoba ini, sebanyak 3,3 juta orang dan 1,3 juta di antaranya adalah masyarakat Sumut yang terpapar. Ini juga menjadi fokus Pemerintah Pusat yang memerintahkan kita untuk mengentaskan permasalahan Narkoba di Sumut ini.
“Sehingga boleh dikatakan kalau kita lihat hampir 10% dari penduduk Sumatera Utara sudah terkonfirmasi narkoba,” jelas mantan Pangdam I Bukit Barisan itu. Dalam pemaparannya, Hasanuddin menyebutkan 1,3 juta masyarakat terpapar narkoba di Sumut, yakni kategori tidak bekerja, sebesar 22,34 persen, pelajar dan mahasiswa 27,32 persen dan pekerja swasta dan pemerintah 50,34 persen.
Berdasarkan data tersebut, Hassanudin mengajak Perguruan Tinggi untuk dapat terlibat langsung dalam memberantas narkoba di kalangan mahasiswa. Karena, masih tingginya pengguna narkoba di tingkat mahasiswa dan pelajar. “Menurut data tetap, menurut data terakhir terdapat 27,3 persen penggunaan pelajar dan mahasiswa. Karena itu, Sumatera Utara saat ini adalah dalam keadaan darurat narkoba,” sebut Hassanudin.
"Kita harus bersama sama memerangi narkoba . Universitas Sumatera Utara yang kita banggakan ini, harus terdepan memberantas penyalahgunaan narkoba," tandas Hassanudin.
Menyikapi apa disampaikan Pj Gubernur Sumut, Hassanudin. Rektor USU, Prof Muryanto Amin mengungkapkan pihaknya siap kerjasama dan kolaborasi bersama Pemprov Sumut dalam pemberantasan narkoba.
Muryanto mengungkapkan menuju Indonesia Emas 2045, tidak mau tersandung dengan narkoba ini. Ia mengatakan pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah, untuk mengantisipasi narkoba masuk di lingkungan kampus USU.
“Jadi kita mulai perketat mahasiswa, untuk tes urinenya pada saat masuk. Sekarang kita sedang tes urine ini untuk untuk dosen. Nanti baru ke mahasiswa memang untuk. Untuk tes urine ini kan, butuh biaya juga ya biaya,” ujar Muryanto kepada wartawan, usai acara.
Muryanto menjelaskan bila ada mahasiswa yang terkena atau terpapar narkoba itu, memang kampus tidak langsung keluarkan. Namun, Pemerintah sekarang ini, sedang membuat banyak tempat tempat rehabilitasi.
“Jadi kita masukkan ke sana, tapi kan belum ada yang perlu kita tangkap. Kalau memang ada kita akan melakukan rehabilitasi terus proses pembelajaran agar mencegah itu,” jelas Muryanto.
Muryanto mengatakan pihak Kampus USU sudah memberlakukan jam malam, sehingga tidak ada aktivitas mahasiswa di dalam kampus malam hari. Termasuk, tempat-tempat ngumpul mahasiswa.
“Misalnya nanti ada ada bentrok-bentrok dengan mahasiswa itu, karena petugas keamanan kita mengusir mereka menghindari mereka untuk berkumpul. Berkumpul sampai malam. Malam itu, kita larang sekarang itu, yang kita lakukan karena itu mencegah juga kan, pemakaian narkoba di kampus,” pungkasnya.(m19)
Waspada/Ist
Pj Gubsu , Hassanudin dan Rektor USU, Prof Muryanto Amin pada acara Dies Natalis ke-71 USU.