MEDAN (Waspada): Satwa-satwa di Medan Zoo kian hari semakin banyak yang mati, seperti baru-baru ini Harimau Benggala kembali mati akibat mengidap penyakit yang katanya sulit disembuhkan.
Melihat ini, masyarakat Medan menyayangkan apa yang terjadi dialami oleh satwa-satwa yang dilindungi itu.
Rindu, salah satu warga Medan Polonia mengatakan, Pemerintah Kota Medan (Pemko Medan) terkesan santai menangani kondisi buruk di Medan Zoo. Bahkan terkesan belum ada upaya menarik investor dalam hal ini tugas PUD Pembangunan.
“Pemko Medan atau pemerintah peduli dengan satwa seharusnya harus fokus menanganinya. Meski kita tau anggaran Medan zoo terbatas apalagi kebutuhan hewan di sana banyak. Harusnya dari awal ketika Pemko Medan peduli dengan satwa sudah bisa mencarikan investor untuk membiayai kebun binatang itu. Faktanya hingga akhir atau menjelang masa jabatannya wali kota tidak ada upaya menarik investor yang notabene dalam hal ini dikelola oleh PUD Pembangunan kota Medan. Sempat Raffi Ahmad akan mengembangkan Medan Zoo tapi tidak tau alasannya sampai saat ini tidak terjadi,” tegas Rindu pada Jumat (26/1).
Rindu juga mengatakan harusnya pihak-pihak terkait sudah mengantisipasi bagaimana melindungi hewan di kebun binatang itu. “Sampai sudah banyak yang mati dan kondisi Medan zoo yang memburuk itu juga tidak terealisasi,” tegasnya bernada kecewa.
Bahkan yang paling menyayangkan lagi, baginya tanggapan Wali Kota juga terkesan santai, tidak ada rasa menyesal atau bersalah atas kejadian ini. “Seakan-akan ya sudah kalau sudah mati ya mati aja. Kesannya tidak peduli. Kepedulian pemerintah ataupun para Direksi PUD juga sangat kurang gerak cepat harusnya mereka harus bisa mengelola kebun binatang itu sebaik mungkin,” ketusnya.
Warga Llin, Lia juga mengaku ia mengunjungi Medan Zoo pada 2 tahun lalu, kondisi kebun binatang itu sudah seperti saat ini. Sayang sekali Medan Zoo tidak dikelola dengan baik.
“Saya terakhir ke Medan Zoo pada 2 tahun yang lalu, keadaannya memang seperti itu dan sebenarnya bicara soal anggaran kan, si Wali Kota Medan kan sempat bilang masyarakat jangan ngebacot aja bilang Medan zoo seperti sekarang ini tapi gak ikut andil dalam pengembangan Medan zoo. Ya memang kita sendiri sibuk dengan wisata daerah lain tapi tidak peduli dengan apa yang didekat kita, sehingga kematiannya pasti ada sebab misalnya kurang pangan, pegawainya dan dokter sudah tidak ada gajian juga,” ujar Lia.
Harimau-harimau itu mati katanya, dampak sial dari kondisi itu. Tapikan Wali Kota janji kalau misalnya menutup sementara untuk melakukan perbaikan jadi dilihat saja nanti bagaimana hasilnya. “Kalau dia benar alhamdulillah berarti ada perbaikan dari Medan zoo sendiri, tapi kenapa sih gak diserahkan saja ke pihak ke 3 kalau misalnya kita mengusung konsep kolaborasi kenapa tidak berkolaborasi dengan pihak lain dari sejak dulu,” ucapnya.
Seperti Raffi Ahmad yang sempat membawa angin segar yang akan berkolaborasi untuk mengembangkan Medan Zoo tapi disayangkan dan entah kenapa tidak jadi, dan sayangnya lagi, jumlah hewan tidak sesuai dengan luas lahan yang sanga luas juga dinilainya pendirian kebun binatang itu seperti dipaksakan.
“Binatangnya sedikit, lahannya luas sekali, maksa saja dibuat kebun binatang tapi gak ada binatangnya,” tandasnya. (cbud)
Teks
Medan Zoo. Waspada/ist