MEDAN (Waspada): Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan memiliki tanggungjawab menguatkan ghirah atau semangat umat Islam untuk berpartisipasi mensukseskan Pemilu 2024 yang beradab, jauh dari hoax, menyebar kebencian dan perpecahan.
Hal ini dikatakan Ketua Umum MUI Kota Medan, Dr Hasan Matsum, MAg di acara Dialog Politik Kebangsaan oleh Komisi Pendidikan, Pemuda dan Kaderisasi MUI Kota Medan, Selasa (16/1). Hadir Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kota Medan. Prof Dr Mohd Hatta, pengurus MUI Kota Medan, Pengurus MUI sekecamatan Kota Medan dan Ormas Islam di Kota Medan serta Wali Kota Medan, M Bobby Nasution.
Menurut Hasan Matsum, dialog politik sudah terus dilakukan bukan karena mau dekat pemilu 2024 saja. Sebab MUI memiliki tanggungjawab membangum ghirah umat untuk hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah disiapkan penyelenggara pemilu.
“Kalau kita pasti akan ikut memilih, tapi umat-umat lain belum tentu sadar untuk memilih nantinya. Maka melihat kondisi ini kita memiliki tanggungjawab membangun ghirah politik umat dan ghirah kebersamaan mensukseskan Pemilu dan Pilkada,” ucapnya.
Sebab, lanjut Hasan Matsum partisipasi pemilih saat pemilu sebelum-sebelumnya menurun, sehingga menjadi tanggungjawab bersama mengajak masyarakat yang memilih hak pilih untuk ikut memilih dalam Pemilu 2024 ini.
“Harapan kita pemilu 2024 ini mendekati 100 persen tingkat partisipasi pemilih. Memang MUI sebagai lembaga tidak punya kepentingan dengan calon presiden, eksekutif dan legislatif karena MUI bersifat independen. Tapi kepentingan pada pemilu ini, MUI dalam membangun kemaslahatan umat, mau tidak mau harus ikut memberi dan menjalankan peran membimbing dan melatani umat. Maka MUI terus bergerak memberi pendidikan politik kepada umat, karena Islam menilai politik itu penting. Serta peran MUI dalam menangkal isu SARA, hoax, menyebar kebencian dan memecahkan umat,” papar Hasan Matsum.
Sementara Wali Kota Medan, Bobby Nasution menegaskan bahwa arah politiknya sudah jelas arah dukungannya pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
“Bukan rahasia umum lagi arah politik saya kemana, semua ormas tahu itu sehingga terkadang takut mengundang saya. Padahal sebagai walikota saya tidak akan mengarahkan politik seseorang, tapi kalau mau ikut nggak apa-apa’” ujar Boby disambut tawa oleh peserta dialog.
Boby menyampaikan, kolaborasi MUI dengan Pemko Medan sudah terbangun dengan baik. MUI juga telah menunjukkan perannya membantu Pemko Medan saat menyelesaikan masalah perubahan rencana pembangunan Islamic Center. Sehingga proses pembangunan Islamic Center dapat dilanjutkan. Mudah-mudahan sesuai keinginan bersama pembangunan itu dapat segera terealisasi.
Ditambahkan Bobby, siapapun Pasangan Calon Presiden yang nantinya menang, baik itu yang kita pilih atau tidak tujuannya untuk Bangsa Indonesia dan Kota Medan pada khususnya. Sehingga jangan terlalu berlebih-lebihan hingga terpecah belah karena saling menjelek-jelekkan.
“Persatuan itu paling penting. Silaturahmi dan persaudaraan itu yang paling utama, urusan pemilihan itu yang kedua. Kita harap partisipasi masyarakat ikut memilih nanti meningkat, karena tidak lah terlalu sulit memberikan suara. Tinggal datang ke TPS, memilih lalu pulang,” tutur Bobby Nasution. (h01)
Teks
Ketua MUI Kota Medan, Dr Hasan Matsum, MAg bersama Wali Kota Medan, M Bobby Nasution beserta peserta diacara Dialog Politik Kebangsaan oleh Komisi Pendidikan, Pemuda dan Kaderisasi MUI Kota Medan, Selasa (16/1). Waspada/Yuni Naibaho