Scroll Untuk Membaca

Medan

Pelayanan KB Sejuta Akseptor Momen Penting Capai Keluarga Berkualitas

JAJARAN Tim KB dan KIE P3APM P2KB bersama Camat Medan Barat saat melihat langsung pelaksanaan pelayanan sejuta akseptor yang berlangsung di Kantor Camat Medan Barat. Waspada/Ist
JAJARAN Tim KB dan KIE P3APM P2KB bersama Camat Medan Barat saat melihat langsung pelaksanaan pelayanan sejuta akseptor yang berlangsung di Kantor Camat Medan Barat. Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): Menyambut Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 pada tanggal 29 Juni 2023 mendatang, BKKBN melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APM P2KB) Kota Medan kembali melaksanakan pelayanan Sejuta Akseptor (PSA) secara serentak.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (14/6) di 21 kecamatan dan 21 Fasilitas Kesehatan di Kota Medan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pelayanan KB Sejuta Akseptor Momen Penting Capai Keluarga Berkualitas

IKLAN

Kepala Dinas P3APM P2KB Kota Medan, Dra Edliyati M.AP yang disampaikan oleh Ketua Tim KB dan KIE, Dewi Murni Nasution S.Pd bahwa Pelayanan sejuta akseptor (PSA) merupakan momentum Harganas ke- 30 tahun se- Indonesia. Ini dalam rangka mewujudkan keluarga yang berkualitas.

“Pada momen ini yang harus kita capai yang juga dalam rangka mewujudkan keluarga yang berkualitas yaitu untuk menurunkan angka TFR (total fertelitas rate) sehingga pada tahun 2023 kita berharap tercapai 2,19 persen,” katanya.

Kedua untuk meningkatkan angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modren (CPR) 62,92 persen, serta menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/unmet need 7.70% serta menurunkan angka kelahiran.

“Saya sangat senang dengan adanya momentum ini berarti kita telah memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya yang belum menggunakan alat kontrasepsi serta tidak secara langsung ini telah menurunkan angka stunting di kota Medan,” jelasnya pada pelaksanaan PSA yang berlangsung pada Rabu (14/6) di Kantor Camat Medan Barat.

Dijelaskannya, adapun indikator kesehatan reproduksi yang harus dipantau saat ini adalah porsi penggunaan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

“Kenapa kita pilih KB MKJP yaitu IUD atau Spiral, Implan, MOP, MOW. Karena metode KB ini yang paling baik digunakan untuk mewujudkan Keluarfa sejahtera. Sementara ber KB Khusus yang non MKJP saat ini menjadi penyumbang terbesar drop out peserta KB atau putus pakai. Karena jarak penggunaan non MKJP ini ada dengan suntik 1 bulan, 2 bulan, kondom setiap saat bisa digunakan dan inilah yang selalu dirasakan oleh pasangan usia subur (Pus) sifatnya lupa, karena menggunakan non MKJP. Makanya melalui petugas KB kita selalu menghayokan dengan konseling agar menggunakan MKJP,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, tujuan PSA katanya mampu meningkatkan akses pelayanan KB yang berkualitas bagi pangan usia subur dan meningkatkan peserta KB baru.

Target pelayanan sejuta akseptor di kota Medan yaitu 6248 akseptor dengan rincian 48 IUD, 3131 Pil, 72 MOW, 24 MOP, 194 Implan, dan kondom 344 akseptor, suntik 2435 Akseptor.

Ia juga menyebutkan bahwa pelayanan khusus KB Vasektomi yang berlangsung di Kecamatan Medan Barat melebihi target. Banyak para pria di kawasan itu mendaftarkan dirinya untuk divasektomi.

KB Vasektomi

Salah seorang akseptor, Sumin (60) warga Mabar mengaku mau ber-KB Vasektomi agar tidak bisa lagi memproduksi anak. Apalagi akunya anaknya saat ini sudah cukup banyak.

Ia juga sudah mengetahui manfaat vasektomi bagi dirinya melalui edukasi yang diterimanya dari para petugas dan motivator vasektomi dari BKKBN Sumut.

Hadir juga Motivator Vasektomi daei BKKBN Sumut, Sopian Harahap yang menyampaikan kepada yang sudah ikut vasektomi agar sehat selalu.

Apa yang diinginkan dapat tercapai. Untuk yang baru vasektomi pada moment Pelayanan Sejuta Akseptor pada tahun ini yang kabarnya ada 35 orang yang berkomitmen pasektomi ia ucapkan selamat. Karena Ssudan mau berkomitmen dengan dirinya.

Vasektomi ini sebutnya terpasang sampai seumur hidup jadi hanya orang yang berkomitmen saja yang melakukan ini jika ragu sebaiknya harus konsultasi dulu dengan instansi terkait.

“Saya himbau jika ada yang ingin vasektomi tapi masih ragu agar bertanya ke instansi terkait dalam hal ini Kantor BKKBN Sumut dan Dinas P3APM P2KB Kota Medan.,” ujarnya.

Vasektomi ini berlaku seumur hidup, artinya tidak bisa dilepas atau kembali seperti semula. Sehingga yang melakukan vasektomi ini adalah memang orang-orang yang komitmen saja.

Jadi yang ikut program ini adalah orang yang sudah cukup anak dan tidak menginginkan menambah anak lagi.

“Kalau masih mau punya anak jangan mencoba untuk pasektomi,” ucapnya yang mengaku sudah vasektomi sejak 2014 lalu.

Sambut Baik

Sementara itu, Camat Medan Barat, Lilik M.AP yang juga hadir pada giat itu sangat menyambut baik terhadap pelaksanaan PSA ini, harapannya ke depannya ini dapat menurunkan tingkat kelahiran, ini juga bisa menyimbangkan jumlah penduduk produktif semakin baik, di kecamatan Medan Barat, khususnya. kegiatan pelayanan KB di wilayahnya.

Dia mengakui, giat itu cukup sering dilakukan bahkan rutin dengan bekerjasama dengan kelurahan yang ada dan juga puskesmas di wilayah itu.

Ia juga menyampaikan giat ini juga berdampak terhadap penanganan stunting. Apalagi di daerahnya, sebutnya, ada 4 anak stunting yang masih dalam penanganan. Sehingga harapannya momen ini menjadi momen menurunkan angka stunting juga. (cbud)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE