MEDAN (Waspada): Para pekerja yang sebelumnya bekerja di pergudangan dan perbengkelan Jalan Pancing 1 Martubung, Medan Labuhan, membentangkan spanduk sebagai bentuk protes mereka terhadap larangan aktifitas di tempat tersebut.
“Kami protes, karena udah 3 tahun ini kesulitan menafkahi keluarga kami bang, karena kami tidak bisa lagi bekerja sebab tempat gudang kami bekerja tidak bisa beraktifitas akibat ditutup oleh sekelompok masyarakat, ” ujar Iwan Setiawan, salah seorang pekerja kepada wartawan, Kamis (2/11).
Protes ini dilakukan setelah sekelompok masyarakat melakukan aksi penutupan yang telah menuai pro dan kontra di tengah masyarakat serta pekerja yang bertempat tinggal di sekitar Jalan Pancing 1.
Bukan hanya para pekerja, bahkan para pelaku usaha UMKM, penjual makanan dan lain juga sangat merasa resah.
Menurut Iwan, akibat aksi penutupan itu omset penjualan padagang turun drastis bahkan ada juga yang terpaksa tutup.
“Kami sehari hari ada yang bekerja sebagai cleaning service, mekanik bengkel, bongkar muat. Mau kemana mengadukan nasib kami, apa mau sekelompok masyarakat itu memenuhi kebutuhan kami, ” lanjut Iwan lagi.
“Pemerintah juga apa mau menanggung kebutuhan keluarga kami..?, Tolonglah dengarkan keluhan kami juga yang terdampak dari ditutupnya tempat kami mencari nafkah, ” lanjutnya kesal.
“Kami juga warga Indonesia yang juga tinggal di sekitar Martubung ini, di mana Pancasila sila kelima, tentang keadilan itu, kami minta pemerintah juga harus adil lah. Kami juga butuh keadilan di negeri ini, ” tegas warga yang terdampak dari tidak bolehnya beroperasi gudang dan bengkel oleh sekelompok orang.
Hasil pantauan awak media di lapangan, ada pengusaha yang akan menyewakan bahkan menjual gudangnya (cpb)
Teks
Para pekerja membentangkan spanduk protes di pergudangan dan perbengkelan Jalan Pancing 1 Martubung, Medan Labuhan, Kamis (2/11). Waspada/ist