MEDAN (Waspada): Women’s Crisis Center (WCC) Sahabat Forhati resmi dikukuhkan di Gedung Tengku Rizal Nurdin, Medan, dirangkai dengan acara Milad Forhati ke 26 dan peringatan Hari Ibu, 19 Desember 2024 lalu.
Masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah membuat Forhati Sumatera Utara sangat resah dan prihatin, dan tergerak lebih aktif memberikan perlindungan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, serta sebagai langkah awal untuk bersama-sama melindungi hak-hak perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan.
Perempuan dan anak-anak harus dilindungi oleh negara, perempuan sebagai investor generasi bangsa, perannya sangat penting sebagai kontributor dalam menyelamatkan generasi penerus bangsa, karena dari seorang perempuan yang kuat akan melahirkan anak-anak yang kuat juga, kuat secara fisik maupun mental.
Anak-anak adalah aset bangsa, sebagai generasi penerus masa depan oleh karena itu menyelamatkan anak anak berarti menyelamatkan masa depan bangsa menuju generasi emas.
Koordinator Presidium Forhati Sumut Serasi Malem Sitepu SPd menjelaskan Rabu (9/1/2025), Forhati sebagai lembaga berhimpunnya para alumni HMI wati merupakan kader muslimah, insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam serta mempunyai kesadaran tinggi untuk terus berjuang secara aktif menuju tercapainya masyarakat adil makmur.
Berdasarkan kesadaran tersebut, Forhati bertekad untuk terus berperan aktif melibatkan diri dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, anak dan segala permasalahannya.
“Dalam rangka mewujudkan tujuan Forhati dan kelancaran kegiatan advokasi, pencegahan tindak pidana kekerasan terhadap perempuan dan anak, maka dipandang perlu kita mempunyai Women’s Crisis Center, Sahabat Forhati,”ungkap Asih sapaan akrab.
Ketua Umum KAHMI Sumatera Utara, H Rusdi Lubis SH MMA menyambut baik pengukuhan Women’s Crisis Center Sahabat Forhati, juga ikut hadir dan menyaksikan pengukuhan tersebut.
“Kalau dulu ada laskar perempuan memperjuangkan kemerdekaan, maka saat ini harus ada laskar perempuan yang memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keummatan,” ujarnya.
Women’s Crisis Center ini merupakan wujud konkret yang sangat penting dalam upaya kita bersama untuk menangani dan mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Masih banyaknya kasus kekerasan perempuan dan anak, kehadiran WCC Sahabat Forhati diharapkan mampu memberi perhatian dan perlindungan bagi mereka yang membutuhkannya,” tegas Rusdi.
Women’s Crisis Center Sahabat Forhati dipimpin Edowati Istanti SSos sebagai ketua, wakil ketua Farida Hanum SH, sekretaris Rini Nazara SH dan bendahara Lisa Aryanti Harumsari SH. Tim advokasi dan hukum terdiri dari Taufik Umar Dani Harahap SH, Septian Caniago SH MH, Teuku Raja Faisal SH MH, Rahmat Muhammad SH MH dan Jepri SH MH, sementara tim psikologi dan edukasi, Fitriani Z, SPsi MPsi. Psikolog dan Rafnila Lubis, SH dan tim media dan sosialisasi, Ismail Marzuki dan Fahmi Sabari.
Visi dan Misi WCC Sahabat Forhati
Ketua WCC Edowati Istanti menjelaskan visi WCC, menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman, tanpa diskriminasi terhadap perempuan dan anak.
Misi pencegahan dengan membangun kesadaran berbagai pihak tentang diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Menyediakan layanan advokasi bagi perempuan dan anak korban kekerasan.
Kolaborasi membangun jaringan untuk menyebarluaskan dukungan dan menguatkan gerakan sosial dalam upaya penghapusan diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Mendorong hadirnya berbagai kebijakan yang memenuhi hak-hak perempuan dan anak. Dan mengembangkan pengelolaan sumber dana untuk keberlanjutan lembaga,” kata Edowati. (rel)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.