MEDAN (Waspada): Harimau Benggala di Medan Zoo atau Kebun Binatang Medan kembali mati, sampai saat ini hanya tinggal 9 harimau langka lagi yang menghuni kebun binatang yang terletak di Jalan Bunga Rampai IV, Kelurahan Simalingkar B, Ujung Labuhen, Medan, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara (Sumut) itu.
Ketua Pengurus Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Sumut, drh Chalikul Bahri mengatakan selain dilakukan penutupan Medan Zoo, satwa-satwa disana juga harus segera dipindahkan ketempat yang lebih intensif guna memberi perawatan yang maksimal.
“Satwanya memang kondisinya ada yang memang sulit untuk disembuhkan penyakitnya. Ya ada beberapa ekor lagi yang kondisinya lumayan yang mengkhawatirkan mudah- mudahan tidak menunggu waktu. Kepinginnya kita itu kalau bisa dirawat secara intensif harus dipindahkan jangan di Medan zoo lagi,” jelasnya kepada Waspada, Jumat (26/1).
Ia menegaskan harus dipindahkan dari Medan zoo karena ia khawatir yang mengurus disana kurang maksimal, apalagi tidak digaji, lingkungannya juga sudah banyak kuman, katanya harus dipindahkan segera ke tempat yang lebih intensif. Ia mencontohkan seperti orang sakit parah harus segera dirujuk ketempat perawatan intensif.
“Namanya kayak orang sakit, ada tempat perawatan intensif la, kalau Medan zoo tidak memungkinkan saat ini jadi harus di pindahkan ke tempat yang lain. Kemana dipindahkan, inilah yang harus dibicarakan tapi jangan lama-lama, tapi dananya apa ada atau tidak? Karena untuk perawatan itu dananya cukup besar dan harus dipikirkan,” tegasnya.
Untuk penanganan hewan-hewan di Medan zoo ini harus ada penanganan khusus salah satunya membentuk tim dokter hewan khusus yang menangani hewan dilindungi. Yang paling mendesak adalah penanganan harimau.
“Sudah cukup banyak yang mati, penyebabnya juga saya belum tau karena belum mendapat info dari tim dokter hewan disana. Saya selaku Dokter hewan mengaku sedih banyaknya hewan dilindungi mati satu demi satu di Medan zoo. Apalagi katanya ia tugasnya menyehatkan satwa, binatang ternak jadi sangat sedih sekaki, tapi kita belum tau penyebab pastinya apa,” ujarnya.
Menanggapi minimnya dokter yang bertugas disana, ia menyarankan harusnya ada dokter hewan yang ditugaskan menetap di situ namanya kebun binatang jadi wajib satu atau dua dokter. Jadi wajib ada yang bertanggung jawab khusus.
Sementara itu, Harimau Benggala yang mati itu bernama Wesa berusia 17 tahun. Wesa mati pada 22 Januari 2024.(cbud)
Teks: foto situasi kandang salah satu satwa di Medan zoo terkini