MEDAN(Waspada): Dewan Pimpinan Wilayah ( DPW ) Persatuan Batak Islam Sumut, meminta kepada Ka.Kanwil Kemenag Provinsi Sumut maupun Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Sumatera Utara untuk menambah jumlah penyuluh agama dan insentifnya yang bertugas di wilayah minoritas terutama di Kab Samosir, dan Humbang Hasundutan.
Hal ini disampaikan Ketua DPW Persatuan Batak Islam (PBI) Sumut, H Baharudin Siagian SH.MSi,Kamis(28/4) saat merangkumkan hasil perjalanan dakwah safari ramadhan 1434 H di 3 Kabupaten yakni Kabupaten Batubara, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Samosir selama 5 hari.
Didampingi salah seorang Pembina Dr H Eddy Syofian Purba M.AP, Sekretaris Umum Dr H Sakhira Zandi Simangunsong MSi, Benny Pane dan unsur pengurus lainnya, Bahar Siagian menyatakan masyarakat muslim terutama yang berada di Pulau Samosir dan Humbang Hasundutan memerlukan Penyuluh Agama dan Guru Mengaji.
“Mereka kuatir semakin lemah pemahaman agama dan penguasaan membaca Al Qur’an, akan menguatirkan kekokohan akidah mereka terutama generasi muda dan anak-anak,” ujar Kadisnaker Sumut.
Baharudin Siagian menambahkan, bahwa DPW PBI Sumut sudah 10 tahun secara rutin melaksanakan Safari Ramadhan guna menyapa umat Islam dan memberikan pencerahan ilmu dan bantuan material sebagai wujud memperkokoh persaudaraan seiman.
Kata dia, untuk Ramadhan tahun ini, pengurus PBI melaksanakan Safari Ramadhan di 6 Masjid yakni di Kabupaten Samosir, Masjid Al Ikhwan Desa Janji Martahan Kec Harian dan Masjid Al Mubarok di Kec Harian. ; di Kabupaten Humbahas, Masjid Raya di Siborongborong dan Masjid Nurul Iman di Desa Hasugian Tongah Kecamatan Parlilitan.dan di Kabupaten Batubara, Masjid Al Khairiyah Kec Limapuluh dan Masjid Al Amin Kecamatan Datuk Tanah Datar.
Inginkan Pembangunan Pesantren
Hal lain disampaikan Baharudin Siagian, saat kunjungan safari ramadhan, salah satu tokoh masyarakat di Desa Janji Martahan Halomoan Sitanggang ( 85 tahun) menyatakan bahwa umat Islam di Desa janji Martahan khususnya dan Kecamatan Harian pada umumnya sudah bermukim, secara turun temurun selama 350 tahun lalu.
“mat Islam terbesar di Pulau Samosir adalah di Kecamatan ini dan umat Islam merupakan warga tempatan” ujar pensiunan KUA tahun 1966.
Menurutnya meski sudah ratusan tahun bermukim tetapi pertambahan penduduk muslimnya tidak signifikan bertambah dan kemampuan mereka dalam memahami agama masih rendah.
Bahkan ada umat Islam yang menyebut semua agama sama. Padahal itu keliru karena mereka masih minim pengetahuan agamanya.
Untuk itu opung Sitanggang yang sangat di hormati oleh warga di Desa tersebut mengusulkan melalui H Bahar Siagian untuk menambah Penyuluh Agama dan pendirian Pesanteren.
Moderasi Beragama
H Baharudin Siagian juga menyebutkan dari hasil kunjungannya di Pulau Samosir dan Kec Parlilitan Humbahas dimana umat Islam minoritas, tetapi kerukunan bergama sangat harmonis. “Moderasi beragama di wilayah tanah batak sudah lama berjalan karena juga didukung oleh ikatan kekerabatan Dalihan Natolu” ujar Kadisnaker Sumut ini.
Oleh karena PBI Sumut merasa yakin umat Islam disana sangat nyaman dan terbukti ketika suara azan menggema di Menara dan Kubah tidak ada yang mengusiknya.
“Kami bersyukur meski keyakinan beragama berbeda, namun ikatan kekerabatan semakin memperkokoh hubungan kerukunan beragama.Di sinilah peran PBI Sumut akan terus hadir dalam menembangkan syiar Islam tanpa mencederai semangat Dalihan Natolu,” ujar H.Baharudin Siagian..(m22/A)
Waspada/ist
Rombongan DPW Persatuan Batak Islam Sumut dipimpin H Bahar Siagian SH.MSi sedang bersama jamaah masjid Al Amin Kab Batubara.