Scroll Untuk Membaca

Medan

Panen Perdana Cabai Hasil Ujicoba KTNA Dengan Distankan Medan

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Medan berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Medan serta produsen pupuk organik mengembangkan inovasi budidaya cabai yang efektif dan ekonomis.

Hasil kolaborasi melalui pembuatan demplot di lahan milik Distankan Kota Medan, Jalan Selambo, Medan Amplas, diperlihatkan kepada kelompok tani binaan pada acara panen perdana, Senin (30/5)

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Panen Perdana Cabai Hasil Ujicoba KTNA Dengan Distankan Medan

IKLAN

Hasil ujicoba ini terbukti cukup memuaskan, selain bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi juga meminimalisir biaya selama masa tanam.

Kepala Distankan Kota Medan Ir Ikhsar Risyad Marbun MSi pada acara pertemuan dengan pengurus dan anggota KTNA sebelum panen perdana tersebut, menyinggung soal inflasi yang berpengaruh kepada harga hasil pertanian terutama cabai.

“Untuk mengatasi persoalan tersebut, perlu peingkatan produksi. Dan apa yang dilakukan KTNA ini positif sebagai inovasi dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi cabai,” kata Ikhsar.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Benih Hortikultura Distankan Kota Medan Herlina Sembiring SPt menambahkan, kolaborasi dengan KTNA ini punya prospek bagus untuk dikembangkan ke depan.

“Dari hasil ujocoba ini, terbukti hasilnya bagus, biaya lebih murah karena mengurangi biaya Saprodi terutama penggunaan pupuk sebesar 50 persen,” ujarnya.

Ke depan, pihaknya akan menjajaki perluasan lahan budidaya cabai sistem ini dengan kelompok-kelompok tani binaan KTNA.

Senada dengan Ketua KTNA Kota Medan Ir Purnama Daulay, juga berharap ada keberlanjutan program bersama produsen pupuk dan Distankan.

“Karena sudah diawali dengan hasil yang cukup memuaskan. Ke depan kolaborasi ketiga pihak ini hendaknya dapat berlanjut, para petani tentunya akan berminat menerapkan sistem ini jika hasilnya lebih menguntungkan,” katanya.

Direktur Utama PT Abdinesia, Donald Tambunan menerangkan, pupuk organik Amino Plus yang mereka gunakan dalam ujicoba tersebut sejauh ini masih dalam tahap pengembangan, belum dilempar ke pasar.

“Ke sejumlah daerah sentra pertanian di Sumatera Utara sudah dilakukan demplot dengan beberapa tanaman hortikultura, dan hasilnya cukup bagus. Kami siap jika KTNA dan Dinas Pertanian mau menerapkannya ke lahan milik petani,” ungkapnya.

Dijelaskan, untuk demplot bersama KTNA ini mereka menerapkan sejumlah perlakukan termasuk mengurangi penggunaan pupuk NPK dengan mengoptimalkan Amino Plus, dan ternyata sangat berdampak mengurangi biaya produksi. (m19)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE