MEDAN (Waspada): Pembajakan akun WhatsApp (WA) masih saja terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kali ini dialami Anggota DPRD Kota Medan, Afif Abdillah yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan.
Dengan modus mengirim pesan bukti transfer sebesar Rp 15 juta untuk Badan Kemakmuran Mesjid (BKM), pelaku kemudian meminta bantuan Rp 5 juta untuk membantu anak santri butuh biaya yang sedang sakit di rimah sakit.
“Dengan menggunakan nama kami, ada saja yang percaya dan tidak mengerti langsung mentransfer uangnya ke pelaku penipuan itu,” ujar Afif kepada Waspada, Minggu (9/7).
Dikatakan Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Kota Medan ini, kiriman pesan melalui WA itu memuat struk transfer Rp.15 jt kepada BKM Al Muhajirin sebagai sedekahnya. Namun oleh pihak BKM tersebut setelah mengeceknya mengaku tidak ada menerima transfer itu.
“Bukti struk transfer itu pakai nama kami. Jadi ini akan kami laporkan ke polisi melalui kuasa hukum,” tegas Afif, yang juga anak mantan Wali Kota Medan Abdillah.
Dengan kasus penipuan dengan menggunakan namanya, Ketua DPD Partai Nasdem Kota Medan ini, meminta pihak kepolisian untuk menindak dan mengejar pelakunya. Karena yang jadi korban BKM dan yayasan yang intinya adalah bantuan untuk masyarakat dan agama.
“Pelakunya harus dikasih efek jera. Karena penipuan dengan membajak nomor WA atau menggunakan nama dan foto orang lain untuk menipu itu sudah sering terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dan korbannya juga banyak,” ucap Afif.
Pihak kepolisian, lanjutnya, dapat berikhtiar melakukan penangkalan bahkan penindakan hukum bagi pelaku penipu-penipu di akun WA dengan melakukan penyadapan percakapan, pembajakan, menguntit, dan lain sebagainya.
‘Kita harap masyarakat untuk waspada dengan tidak menanggapi permohonan hutang atau pinjaman dalam bentuk lainnya yang mengatasnamakan salah seorang nama yang ada dalam kontak handphone. Segeralah klarifikasi kepada yang bersangkutan. Jangan mudah percaya dengan pesan-pesan yang mencurigakan dengan alasan apapun,” tutur Afif. (h01)