MUISU Teliti Peta Dakwah Tujuh Kabupaten/Kota Di Sumut

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara (MUISU) dalam hal ini Komisi Bidang Dakwah melakukan penelitian pemetaan dakwah di tujuh kabupate/kota di Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi Dakwah MUI Sumut, Prof.Dr H.Abdullah Jamil (foto) Jumat (21/1).

Disebutkannya, sepanjang tahun 2021 lalu, komisi dakwah telah melaksanakan berbagai kegiatan dakwah, termasuk program yang monumental, penelitan peta dakwah di tujuh kabupaten/kota di Sumut.

Kata dia, kabupaten/kota yang diteliti yakni, Kota Medan, Kota Sibolga, Kota Siantar, Kota Padangsidempuan, Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Asahan.

Abdullah mejelaskan, dalam penelitian  ada lima hal yang menjadi perhatian.

Pertama, profesionalisme da’i. Di mana para pendakwah/mubaligh pada umumnya sudah memiliki pendidikan tinggi, terutama di Kota Medan.

Sehingga, dari segi profesionalisme berdasarkan jenjang pendidikan sudah bisa diakui keberadaanya oleh audiens.

Kedua, dari sisi pemilihan materi. Pada umumnya materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dari berbagai aspek keagamaan sampai materi terkait ekonomi yang saat ini sangat digiatkan.

“Selain itu,pemilihan materi juga bisa dilihat dari kwantitas materi yang berkelanjutan sehingga audiens bisa memahami materi yang disampaikan,” sebutnya.

Ketiga, sambung dia,metoda dakwah. Di mana,pendakwah/mubalhig sudah bisa membuat metoda dua arah, sehingga audiens bisa mempertanyakan berbagai masalah yang dihadapi, selain itu pendakwahpun bisa menyesuaikan waktu dalam berdakwah.

Misalkan selesai shalat, selesai shalat zuhur, sehingga audiens bisa mendengarkan ceramah dengan waktu yang dimiliki.

Keempat,terkait respon jamaah. “Saat ini respon masyarakat terhadap mubaligh/pendakwah cukup baik, dimana kehadiran masyarakat sangat antusias saat digelarnya tausiyah keagamaan,”paparnya.

Kelima, sambung dia, pengaruh dakwah terhadap perubahan masyarakat kian terlihat perubahan dalam diri masyarakat. Misalkan meningkatnya kesadaran untuk peduli sesama dan gerakan saling berbagi.

“Selain itu semakin muncul kesadaran dalam melaksanakan shalat berjamaah setiap hari.Meningkatnya kesadaran untuk zakat maupun kurban yang bertambah hasilnya setiap tahun,”ungkapnya.

Hal lain disampaikannya, hasil dari pemetaan ini menjadi sebuah buku. “Hal ini untuk memudahkan mendapat refrensi tentang dakwah di Sumut. Buku ini akan diluncurkan dalam waktu dekat, ” demikian Abdullah Jamil.(m22)

  • Bagikan