Scroll Untuk Membaca

Medan

MUISU Kecam Pembakaran Alquran Di Swedia

MUISU Kecam Pembakaran Alquran Di Swedia

MEDAN (Waspada): Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara (MUISU) diketuai Dr.H.Maratua Simajuntak dan Wakil Ketua Umum Dr. Ardiansyah, MA, Senin (7/8) menyampaikan kecamanan terhadap negara Swedia dan negara lainnya yang melakukan pembakaran Kitab Suci Alquran.

Menurut Ardiansyah, pembakaran terhadap Alquran dilakukan oleh hati penuh kebencian dan permusuhan. Oleh karena itu, MUI Sumatera Utara, mengutuk dan mengecam pembakaran Alquran yang berulang kali terjadi di Barat yang konon menjunjung toleransi dan egalitarianisme.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

MUISU Kecam Pembakaran Alquran Di Swedia

IKLAN

“Dengan kejadian seperti ini yang terus berulang, jelaslah bahwa merekalah yang menebarkan kebencian dan permusuhan. Kita meminta kepada OKI, Pemerintah, dan organisasi lintas agama di tanah air dalam hal ini FKUB untuk menyatakan sikap kecaman keras terhadap intoleran dan kejahatan yang mencabik-cabik kedamaian dan kerukunan antar umat beragama yang telah dilakukan oknum di Swedia ini,” ungkapnya.

Sebab, sambung dia, hal ini dapat merusak kerukunan di tengah-tengah masyarakat. Pembakaran kitab suci ini akan terus akan terjadi akibat islamphobia yang telah lama merasuki ‘Barat’.

Mereka mengira bahwa dengan membakar Alquran dapat melunturkan kecintaan umat Islam terhadap kitab suci. Sebaliknya, perbuatan intoleran tersebut justru semakin meningkatkan kecintaan Umat Islam terhadap Alquran.

“Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya betapa benci mereka terhadap Alquran dan ajaran Islam. Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, Janganlah kamu menjadikan orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.” (QS. Ali Imran: 118),” sebutnya.

Hal lain disampaikannya, umat Islam harus kembali kepada Alquran untuk terus membaca, menghafal dan mengamalkan isi kandungannya.

“Sikap kita mengecam perbuatan intoleran ini dengan terus mengamalkan isi kandungannya. Inilah ‘aksi protes’ kita yang jauh lebih bermanfaat dan berpahala di sisi Allah. Tidak membalas kebencian yg mereka tebarkan, dengan kebencian. Akan tetapi, mari kita dekatkan anak-anak kita kepada Alquran sehingga hadir generasi muda Qur’ani yang washatiyah dan menghormati sesama,” pungkasnya.

Sebagaimana Aksi pembakaran Alquran kembali terjadi di ibu kota Stockholm, Swedia. Kali ini, pelaku merupakan perempuan keturunan Iran bernama Bayrami Marjan.

Kantor berita Rusia, Sputnik, dan kantor berita Turki, Anadolu, melaporkan perempuan 47 tahun itu membakar Al Quran di pantai Angbybadet, Bromma, Stockholm pada Kamis lalu. Aksi Marjan itu pun masih diberi lampu hijau oleh polisi.

Berdasarkan laporan sejumlah media, Marjan membakar Al Quran sebagai bentuk protesnya terhadap ajaran agama-agama yang ada. Menurutnya, seluruh agama harus dimusnahkan.

Dikutip Arab News, aksi ini berlangsung saat pembakaran Al Quran dan kitab lain terus berulang di Swedia dan negara tetangganya Denmark.(m22)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE