MEDAN (Waspada): Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara(MUISU) menyampaikan imbauan kepada umat Islam terkait tibanya 1 Syawal 1444H yang akan dirayakan sebagai Hari Raya Idul Fitri.
Hal itu disampaikan Ketua Umum MUISU, Dr.Maratua Simajuntak bersama Sekretaris Umum Prof. Dr. H. Asmuni, MA, Selasa (18/4).
Disebutkan bahwa Allah SWT berfirman dalam Surah Ar Ra’du ayat 21 yakni, “Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk”.
Selanjutnya dalam sebuah hadis riwayat Muslim,“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.”
Maka, kata Maratua Simajuntak, berkaitan dengan akan berakhirnya bulan Ramadhan dan masuknya bulan Syawal 1444 H, maka MUI Provinsi Sumatera Utara menyampaikan imbauan:
- Umat Islam di Sumatera Utara dihimbau agar menyemarakkan malam 1 (satu) Syawal 1444 H dengan bertakbir dan ber-tahmid memuji Allah SWT, baik di masjid-masjid maupun di tempat pelaksanaan solat Idulfitri. Takbiran dengan pengeras suara keluar masjid hendaknya dibatasi hingga pukul 23.00 WIB. Takbiran dilaksanakan sejak terbenam matahari di akhir Ramadhan dan berakhir dengan berakhirnya shalat Idulfitri.
- Umat Islam agar melaksanakan solat Idulfitri baik di masjid maupun di lapangan terbuka. Wanita Haidh juga dianjurkan untuk ikut serta mendengarkan khutbah Idulfitri. Karena itu, Panitia Pelaksana solat Idulfitri/BKM agar menyiapkan tempat khusus di pelataran masjid (khusus solat Idulfitri yang dilaksanakan di masjid) untuk tempat khusus wanita yang sedang berhadas agar mereka dapat mendengarkan khutbah Idulfitri.
- Jamaah solat Idulfitri tidak meninggalkan tempat solat Idulfitri sebelum khutbah selesai, karena khutbah Idulfitri merupakan bagian penting yang disyariatkan untuk didengar oleh makmum (Jemaah solat Id), sebab ada pesan penting yang terkandung didalam khutbah tersebut.
- Umat Islam yang melaksanakan solat Idulfitri di lapangan jika solat Id belum dimulai, dapat melaksanakan solat sunat duha sebelum pelaksanaan solat Id dimulai.
- Kemungkinan awal Syawwal 1444 H akan terjadi perbedaan di Indonesia, perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan sistem dan kriteria imkan rukyah. Oleh sebab itu, umat Islam agar menyikapi berbedaan tersebut sebagai sesuatu yang biasa saja, tidak perlu mempersoalkannya apalagi sampai mengganggu ukhuwah Islamyah.
- Pada tanggal 20 April 2023 mendatang antara rentang waktu 08.35-13.58 WIB dan puncaknya pada pukul 10.24 WIB akan terjadi gerhana matahari, oleh karena itu, dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan solat gerhana guna mengagungkan kekuasaan Allah swt.
- Kepada Muzakki dalam mendistribusikan zakat hendaknya menyalurkannya ke lembaga zakat yang resmi seperti amil zakat atau BAZNAS agar penyalurannya dapat merata dan tepat sasaran. Jika disalurkan secara langsung kepada mustahiq hendaknya harus mempertimbangkan ketertiban dan kondusifitas penerima, jangan sampai mendatangkan kesulitan bahkan kemudratan kepada mustahiq seperti berdesak-desakan.
- Seluruh umat Islam agar mengisi hari raya Idulfitri dengan saling berkunjung (silaturahim) terlebih dahulu kepada orangtua, tetangga, dan keluarga terdekat sebelum kepada orang lain seperti kolega, sahabat dan lainnya.
- Silaturahim dan ucapan permohonan maaf hendaknya tidak dilakukan dalam bentuk ucapan/tulisan melalui media sosial/alat komunikasi kecuali pada kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan/kesulitan untuk berkunjung langsung. Silaturahim akan lebih khidmat jika dilakukan dengan bertemu dan berkunjung langsung serta berjabat tangan (mushafahah) sesuai dengan anjuran Rasulullah saw.
- Umat Islam se-Sumatera Utara agar dapat melaksanakan acara Halalbihalal sebagai media untuk silaturahim dan saling meminta maaf serta memaafkan agar terlepas dari dosa antar sesama manusia.
- Umat Islam agar melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal karena masih satu paket dengan pelaksanaan ibadah puasa sebagai bentuk menghidupkan sunnah Nabi Muhammad saw. Di samping itu diharapkan terus istiqamah melaksanakan ibadah-ibadah yang sudah dilaksanakan di Ramadhan seperti membaca Alquran, bersedekah dan saling membantu/peduli kepada sesama umat Islam.(m22)