MEDAN(Waspada): Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara mengharapkan agar setiap masjid dapat membuka perpustakaan, sehingga dapat meningkatkan minat umat atau jamaah yang aktif melaksanakan salat berjamaah untuk membaca buku, berdiskusi dan menghidupkan budaya membaca.
Bahkan Allah SWT menjadikan perintah membaca ini sebagai ayat yang pertama diturunkan. Karena itu budaya gemar membaca dan menggali ilmu harus menjadi sesuatu yang melekat demi kemajuan umat dalam menghadapi persaingan global yang semakin berat.
Demikian disampaikan Ketua Umum DP MUISU diwakili Ketua Bidang Pendidikan, Pemuda dan Kaderisasi Prof. Dr. H. Hasan Bakti Nasution MA ketika membuka Workshop Pembentukan Pustaka Masjid se-Sumatera Utara di aula MUI Jalan Majelis Ulama Nomor 3 Medan, Rabu (21/12).
Apalagi, kata Prof Hasan Bakti didampingi Sekretaris Dr. H. Arifinsyah M.Ag dan Dr. Najamuddin Siregar hampir setiap daerah memiliki masjid yang berdiri cukup megah dan menjadi salah satu pusat kegiatan umat untuk beribadah, melaksanakan salat, bersilaturahmi juga untuk mengkaji ilmu pengetahuan.
“Karena itu eksistensi perpusatakaan ini diharapkan makin meningkatkan minat jemaah belajar sambil menunggu masuk waktu salat,” ungkapnya.
Prof Hasan juga menyebutkan bahwa sejarah telah membuktikan bahwa keberadaan masjid menjadi pusat kemajuan, pusat kegiatan dan pusat perkembangan kebudayaan Islam sehingga eksistensi agama Islam dapat berkembang sangat cepat sampai saat sekarang ini.
Sebagai narasumber pada kegiatan itu adalah Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara Dwi Endah Purwanti SS. M.Si, praktisi Dr. Muhammad SS. M.Hum dan Prof. Dr. H. Hasan Bakti Nasution.
Sedangkan sebagai peserta pada kegiatan itu adalah utusan Badan Kemakmuran Masjid di Kota Medan dan diharapkan dapat menjadi agen penggerak pembentukan perpustakaan masjid di tempat lainnya.(m22)
Waspada/ist
Kegiatan workshop pembentukan perpustakaan masjid berlangsung lancar.