MEDAN (Waspada): Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara (Sumut), mengajak umat Islam memberi dukungan kepada warga Israel yang melakukan unjuk rasa, meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mundur dari jabatan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum MUI Sumut Dr. Maratua Simajuntak bersama Wakilnya Dr. Ardiansyah, LC.MA, yang juga Juru Bicara MUI Sumut, Senin (29/1).
Dalam keterangannya, Ardiansyah menyebutkan kesombongan Netanyahu dan kroni-kroninya pasti berakhir buruk.
Sebab, desakan dari dunia internasional terus menggaung. Afrika selatan dan beberapa negara lainnya melakukan tekanan kepada pemerintahan netanyahu untuk segera mengakhiri genosida di Gaza.
Sikap Indonesia yang walkout ketika perwakilan Israel bicara di sidang PBB beberapa waktu lalu mendapat dukungan dari dunia International betapa kita benar benar berdiri di pihak Palestina.
Ditambahkan Ardiansyah, Palestina harus mendapatkan haknya sebagai negara yg berdaulat.
Oleh karena itu, negara-negara Islam dan mayoritas Islam haruslah konsisten utk melakukan upaya menekan bukan hanya melalui aspek politik luar negeri, akan tetapi juga melalui politik ekonomi dan perdagangan.
“Kita harus konsisten dengan fatwa MUI no. 83/2023 tentang dukungan terhadap perjuangan Palestina yang intinya menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel dan zionisme,” sebutnya.
Lanjut Ardiansyah, pemboikotan ini telah menunjukkan dampak dan hasil yang signifikan dalam menekan aspek ekonomi dan perdagangan kaum yg sombong ini.
“Selayaknyalah Ormas-ormas Islam melanjutkan dengan sosialisasi Fatwa MUI ini hingga umat kita benar benar beralih dari produk produk Zionis tersebut,” kata Ardiansyah.
Selain itu, kata dia, khutbah dan ceramah menjelaskan tentang fatwa ini perlu disampaikan dengan memperbanyak fatwa tersebut. Sehingga umat tidak ragu ragu dan menghindari kebingungan.
“Dengan cara ini secara internal umat Islam di tanah air dpt mendukung secara konkrit perjuangan bangsa Palestina. Tentu diatas itu semua adalah doa kita yang tidak pernah putus kepada Allah SWT untuk kemerdekaan Palestina,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ribuan warga Israel berunjuk rasa di sejumlah kota pada Sabtu (27/1). Mereka menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur dari jabatan.
Berdasarkan laporan harian Yedioth Ahronoth, ribuan warga Israel menggelar protes di sejumlah kota, mulai dari Haifa, Kaisarea, Kefar Sava, Rehovot, dan Beersheba.
Unjuk ras juga berlangsung Di Kota Haifa, di persimpangan Horev, warga ramai-ramai mendesak pemilihan umum segera dilakukan.(m22)