MUI Sumut Apresiasi Pemprovsu Raih WTP

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Sumatera Utara memberikan apresiasi kepada Pemprovsu dan segenap jajaran atas keberhasilan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumut atas Laporan Keuangan Daerah (LPKD) Tahun Anggaran 2021.


Hal itu disampaikan Ketua Umum MUI Sumut, Dr. H. Maratua Simanjuntak (foto) didampingi Sekretaris Umum, Prof., Dr. H. Asmuni, Kamis(2/6).

Disebutkan, keberhasilan meraih predikat terbaik ini membuktikan kesungguhan pemerintah dalam melaksanakan aturan di saat perekonomian masih kritis dan belum pulih dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang melanda negeri selama dua tahun lebih.

“Alhamdulillah Pemprovsu berhasil memegang teguh amanah tugas yang diemban,” kata Maratua.

Dengan begitu, harap Maratua, MUI mengajak kepada segenap masyarakat untuk turut mensyukuri dan berdoa agar anugerah tertinggi dalam pengelolaan keuangan yang telah berhasil diraih delapan kali berturut-turut dapat dipertahankan untuk tahun depan dan di masa selanjutnya.

Hal lain disampaikan Maratua sekaligus apresiasi tertinggi kepada para pejabat pengelola keuangan serta pejabat terkait lainnya yang tetap memegang teguh amanah, integritas dan kejujuran dalam bertugas, sehingga prestasi tertinggi itu dapat diraih kembali sebagai dedikasi pemerintah kepada seluruh masyarakat untuk mewujudkan Sumut Hebat dan Bermartabat.

“Kita juga berharap dengan prestasi ini menjadi pemisah atas pelajaran berharga yang dialami beberapa kepala daerah di Sumut dan Medan sebelumnya agar tidak terulang lagi,” kata Maratua.

Ditambahkannya, bahwa MUI juga menyampaikan dukungannya atas komitmen Gubsu Edy Rahmayadi yang lebih mengutamakan implementasi dari WTP untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang adil dan merata.

Menurut Maratua, kesejahteraan rakyat merupakan motor utama penggerak program pembangunan itu sendiri.

“Salah satu hadis Nabi Muhammad yang menyebutkan bahwa kefakiran itu lebih dekat kepada kekufuran. Dan beberapa penyakit masyarakat seperti narkoba, geng motor, pergaulan bebas dan lain sebagainya menjadi penghalang tercapainya masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan,” pungkasnya.(m22)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *