Merdeka Belajar, Program USU Siapkan Mahasiswa Hadapi Pasar Kerja

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Universitas Sumatera Utara (USU), menggagas program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, untuk menyiapkan mahasiswa serta alumninya memiliki kecakapan dan portopolio yang baik menghadapi dunia industri dan pasar kerja.

Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini, USU memberikan program magang kepada mahasiswa langsung ke perusahaan-perusahaan yang sesuai dengan bakat, minat dan hobby mahasiswa.

Dalam bincang-bincang santai dengan Ikhyar Velayati pada acara podcast Kombur Malotup WaspadaTV, Rektor USU Dr. Muryanto Amin, menyampaikan seperti apa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digagas dan dikembangkan oleh USU.

Menurut Muryanto, dari survei yang telah dilakukan, ternyata banyak mahasiswa yang kuliah di USU memasuki program study (prodi) tidak sesuai dengan minat bakatnya.

Itu terjadi bisa karena keinginan orang tua agar anaknya masuk prodi itu, atau mereka mendaftar di prodi yang diminati, tetapi lulus masuk PTN pada prodi yang lain. Karena banyak yang salah masuk prodi, sehingga mahasiswa kesulitan mengembangkan minat dan bakatnya, serta sulit bersaing menghadapi pasar kerja.

Karena itulah, untuk memberi ruang kepada mahasiswa agar bisa mengembangkan minat, bakat dan hobby nya, program merdeka belajar kampus merdeka digagas USU untuk menjawab tantangan zaman.

Indeks Prestasi Dan Kecerdasan Tinggi

Sebab, di era globalisasi saat ini, dunia industri dan pasar kerja menginginkan mereka yang telah memiliki pengalaman dan portofolio yang baik, bukan hanya yang memiliki indeks prestasi dan kecerdasan tinggi.

“Hidup ini bukan hanya soal kecerdasan. Orang-orang yang sukses itu tidak selalu indeks prestasinya tinggi, tetapi karena memiliki portopolio yang bagus. Perusahaan sekelas Google dan Microsoft, mereka tidak lagi hanya melihat kecerdasan dalam merekrut pegawainya, tapi bagaimana portopolionya,” ujar Mury.

Program yang dianggap paling riil memberikan pengalaman dan portopolio yang baik bagi mahasiswa, sebut Mury, yakni program magang. Melalui program magang yang dimodifikasi oleh USU, mahasiswa mendapat pengalaman kerja sesuai dengan minat dan hobby nya, serta memiliki pengalaman bagaimana mengatasi persoalan dalam pekerjaan.

Kata Mury, program merdeka belajar kampus merdeka ini akan berlangsung selama 3 semester, dan setiap semester bernilai 20 SKS.

Mahasiswa yang ikut program ini, tak perlu lagi masuk kuliah. Mereka cukup pergi ke perusahaan tempat dia magang, kemudian bekerja dan mengikuti semua aturan di perusahaan itu, termasuk jam masuk dan pulang kerjanya.

“Setiap akhir semester dilakukan evaluasi dan penilaian oleh dosen penggerak serta pegawai perusahaan yang membimbing mereka, apakah mau diperpanjang atau tidak. Atau jika perusahaan langsung ingin mengangkat mahasiswa magang jadi pegawai, ya mereka langsung kerja,” ujar Mury.

Untuk mendukung program ini, USU sudah menjalin kerjasama dengan PTPN IV, PT. Pos, PT. Telkom, Bank Sumut, Bank Mandiri, Gojek, Grab, dan lainnya.

Program merdeka belajar kampus merdeka ini dibuka untuk semua fakultas. Mahasiswa yang berminat mengikuti program ini, harus mengajukan lamaran magang secara langsung ke perusahaan yang diminati.

Dijelaskan Mury, program merdeka belajar kampus merdeka ini sudah dijalankan secara serius oleh USU sejak Januari 2021. Dan setiap tahunnya, sesuai kontrak kinerja dengan Kemenristek Dikti, USU harus dapat menempatkan 12.000 mahasiswa dari 40.402 mahasiswa USU setiap tahunnya untuk program ini.

“Selain perusahaan yang sudah bekerjasama dengan USU, ada 100 perusahaan lain yang sudah bekerjasama dengan Kemenristek Dikti. Jadi mahasiswa juga bisa mendaftar ke perusahaan-perusahaan itu untuk mengikuti program magang,” tuturnya. (m30)

  • Bagikan