MEDAN (Waspada): Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah mendukung pengembangan kampus UNIVA Medan.
Dukungan itu disampaikan Erick Thohir dan Musa Rajekshah saat melakukan silaturahmi dengan Rektor UNIVA Medan, Assoc. Prof. Dr. HM. Jamil, MA. Sebelum pertemuan itu, Erick Thohir dan Musa Rajekshah shalat Jumat di Masjid Jami UNIVA Medan.
Hadir dalam kesempatan itu, hadir Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumut Dr. H. Dedi Iskandar yang juga anggota DPD RI, Wakil Rektor UNIVA Dr. Hasnil Aida, dan Kepala Biro, Akmal Samosir.
Dalam pertemuan itu,sejumlah isu pendidikan dan pengembangan kampus UNIVA Medan menjadi topik diskusi. Pada prinsipnya, kedua tokoh tersebut mendukung penuh pengembangan UNIVA terutama dalam aspek akademik dan infrastruktur untuk kemajuan UNIVA Medan ke depannya.
Sementara itu, Rektor UNIVA Medan Assoc. Prof. Dr. HM. Jamil, MA, memberikan cinderamata kepada menteri BUMN sekaligus penyampaian rencana pembangunan tertulis kepada Erick Thohir.
Rektor berharap kunjungan silaturahmi ini dapat memberikan spirit baru bagi civitas akademika UNIVA Medan dalam hal pengembangan kampus kedepan, baik dalam bidang akademik maupun infrastruktur.
Apalagi, sambunynya, Wagubsu sedang mengkaji pengembangan perluasan masjid UNIVA yang dapat dijadikan pusat kegiatan keagamaan dan peningkatan dinamika kehidupan spiritualitas.
Rektor menyampaikan apresiasi kepada menteri BUMN dan wagubsu yang telah berkenan bersilaturahmi ke UNIVA Medan” Semoga beliau terus sukses dan dapat meningkatkan BUMN dalam rangka mensejahterakan rakyat secara keseluruhan,” kata HM Jamil.
Rektor berharap menteri dapat memberikan lahan semaksimalnya untuk pengembangan UNIVA Medan dan juga mensupport pengembangan infrastruktur. “Seluruh civitas akademika UNIVA Medan merasa bangga di mana belakangan ini UNIVA Medan mendapat perhatian dari tokoh tokoh baik di Sumut maupun tokoh nasional,” katanya seraya menambahkan, semoga kedepan UNIVA terus berlari membangun generasi bangsa berdaya saing global sehingga Indonesia dapat diperhitungkan di kancah internasional (m19)