Menu
Pusat Berita dan Informasi Kota Medan, Sumatera Utara, Aceh dan Nasional

Mendag Diminta Turunkan Harga Migor

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Sumut Hendro Susanto (foto) meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi segera bergerak cepat untuk menurunkan harga minyak goreng (migor) yang sangat dibutuhkan warga, terutama menjelang Ramadhan.

“Kita berharap Pak Menteri bergerak cepat mencari langkah jitu dan strategis harga migor juga terkendali,” ujar Hendro kepada Waspada di Medan, Selasa (22/3).

Hendro merespon kunjungan kerja Mendag M Lufti ke Sumut, yang salah satu agendanya meninjau pabrik yang memproduksi minyak goreng. Kunjungan tersebut diharapkan dapat mengetahui kapasitas produksi migor dan memastikan distrubusi yang tepat sasaran kepada masyarakat.

Menyikapi ini, Hendro berpendapat, kunjungan Mendag diharapkan mendatangkan solusi yang tepat agar kelangkaan migor tidak berkepanjangan dan menjadi beban baru bagi masyarakat.

Menurut Hendro, saat ini masyarakat Sumut resah karena sudah lebih dari sebulan, harga migor ternyata lebih mahal dari Bahan Bakar Minyak (BBM). Bahkan jika tidak diatasi harganya bisa menyentuh 4 kali lipat.

Pemerintah telah menerbitkan Permendag No 06 tahun 2022 berlaku 1 Februari 2022 tentang penetapan HET satu harga yakni minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000/liter.

Setelah dicabut pada 9 Maret 2022, HET migor masih mengacu pada HET, yaitu Rp 14.000/liter, jauh dari ketetapan harga sebelumnya Rp 11.500/liter.

Sekalipun sudah dicabut, kondisi harga migor belum stabil dan DPRD Sumut menagih janji Mendag yang disampaikan Februari lalu bahwa pemerintah akan menindak tegas spekulan, mafia dan penimbun migor.

“Mendag Lutfi mengancam bakal menindak tegas pelaku penimbunan minyak goreng yang membuat harga bergejolak di tengah surplusnya pasokan di daerah,” ujar Hendro.

Adapun Kementerian Perdagangan akan menggandeng aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan, namun sampai sekarang harga belum kunjung stabil.

“Kasihan pak masyarakat, terutama ibu-ibu apalagi pasokan migor di SUmut melimpah, namun tidak sesuai di pasar, yakni harganya masih mahal, ini sungguh aneh, ” ungkap hendro.

Pihaknya setiap hari dapat laporan melalui jejaring sosial dari masyarakat yang menyebutkan bahwa harga migor mahal sekali dan ini murni jeritan hati masyarakat.,

“Hanya satu harapan kami selaku anggota DPRD Sumut ke Mendag, yakni beliau bisa menstabilkan dan menormalkan kembali harga migor di Sumut, ” pungkas Hendro. (cpb)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *