MEDAN (Waspada): Sejumlah jurnalis senior dan pemilik media di Malaysia optimis media cetak seperti surat kabar, tabloid dan majalah akan bangkit lagi menemui pembacanya, yang selama ini menggandrungi media sosial.
“Kita yakin media-media printed (cetak) muncul dan bangkit lagi, setelah pandemi Covid-19 dan ramainya orang menyukai media sosial, seperti facebook, instagram, dll,” kata Encik Mohd Shukri Ishak, Setiausaha Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (ISWAMI) Malaysia, Selasa (7/2).
Hal itu dikatakan Mohd Shukri dan rombongan ketika berkunjung ke Bumi Warta Harian Waspada, Jl Brigjen Katamso No 1 Medan.
Mereka diterima Komisaris Utama Tribuana Said, anggota Ida Tumengkol, Pemimpin Umum Rayati Syafrin, Kepala Percetakan Harian Waspada, Erucakra Mahameru CEO Percetakan Harian Waspada, Wapenjab Sofyan Harahap, Pemred Waspada.id, yang juga Redaktur Pelaksana NonberitaDR.Dedy Syahputra, Humas DR Erwan Effendi.
Turut hadir bersama Encik Mohd Shukri dari ISWAMI, yakni Datuk Mokhtar Hussain (Pengerusi), Encik Lichong Angkui (Ahli Majelis Pentadbir/Ketua Pengarang Utusan Borneo Sabah), Datuk Dr. Chamil Wariya CEO Malaysian Press Institute, Datuk Dr Jeniri Bin Amir (Pengarah Serawak Media Group/CEO Suara Serawak & News Serawak Tribun), dan Encik Ahmad Yani Abd Manaf (Kumpulan Media Karangkraf).
Kehadiran ISWAMI ke Medan selain bersilaturahmi dengan jajaran pimpinan Harian Waspada, juga ingin berpartisipasi pada Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan.
Berkaitan dengan kunjungannya di Waspada, Setiausaha Ikatan ISWAMI Mohd Shukri gembira dan mengapresiasi acara HPN yang ter-organized dengan baik.
Berkaitan dengan isu mutahir, seperti akibat pandemi Covid-19, seluruh media di dunia terdampak, termasuk di Malaysia, yang sebagian besar media cetak mengalami pengurangan oplah, halaman, bahkan staf.
“Media printed yang berjaya terpengaruh oleh Covid-19, dan kini dipengaruhi lagi oleh media sosial. Di Pulau Borneo, sebuah harian terkemuka yang biasanya terbit 36 halaman, kini hanya 12 halaman,” katanya.
Namun lanjut Mohd Shukri, kejayaan media sosial seperti instagram, you tube, dll yang selama ini merajai dunia maya lambat laun akan memudar.
“Salah satu alasan yang saya lihat adalah tidak ada analis yang kuat pada konten, dan isi media sosial, dibanding dengan media cetak. Karena itu, saya yakni dengan upaya kita bersungguh-sungguh, media cetak dengan keunggulan kandungan berita yang mendalam akan mendapat tempat dan kembali ke pembacanya,” katanya.
Menimpali hal itu, Wapenjab Harian Waspada Sofyan Harahap membenarkan optimisme itu. “Covid-19 telah mengganggu oplah tak hanya di Waspada, tetapi di media cetak lain.
Namun berbekal kekuatan dengan 100 wartawan yang ada di Sumut, Aceh dan Perwakilan Jakarta, Harian Waspada yang sudah berusia 76 tahun akan bangkit lagi.
“Minat baca harian Waspada cukup tinggi, sehingga kami yakin mereka kembali lagi membaca media kita,” sebutnya.
Sofyan juga menyinggung asal nama Waspada, yang diambil berdasarkan perjalanan sejarah di masa pendudukan Belanda.
“Koran kita ini namanya Waspada, yang kira-kira artinya hati-hati. Di masa pendudukan dulu, berita-berita properjuangan kita kirimkan kepada pembaca secara hati-hati, karena penjajah sangat anti dengan informasi yang berpihak pada pemerintah di masa itu,” ujarnya.
Acara diakhiri dengan saling tukar cindera mata dan foto bersama. (cpb)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
