MEDAN (Waspada): Rektor Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah Medan Dr. H.Hardi Mulyono (foto), menyampaikan saran kepada masyarakat. Mulai sekarang sudah mulai memilih dan memilah figur untuk diusung menjadi Gubsu, pada Pilgubsu 2024 nanti. Karena mempelajari rekam jejak calon pemimpin sejak dini akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
Pendapat itu disampaikan Dr. Hardi Mulyono, di kampus UMN Al-Washliyah Medan, Selasa (8/3). Dia mengomentari tentang mulai munculnya perbincangan tenang suksesi Gubsu sekarang ini. Termasuk pidato Gubsu Edy Rahmayadi, pada Rakorwil NasDem Sumut dan Rakerwil PKS Sumut beberapa hari lalu. Dimana Gubsu minta kedua partai itu mendukungnya untuk maju lagi pada Pilgubsu 2024.
Dikatakan Hardi Mulyono, meskipun Pilgubsu 2024 relatif masih lama, tapi saat ini sudah waktunya masyarakat untuk memulai memilih dan memilah putra terbaiknya untuk diusung menjadi pemimpin Sumut ke depan.
Hardi mencontohkan kepemimpinan saat ini. Menurutnya, hingga memasuki tahun keempat memimpin Sumut, tidak ada prestasi Gubsu Edy Rahmayadi yang berdampak positif di dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Ini artinya, pada Pilgubsu yang lalu, kita telah salah memilih pemimpin,” katanya.
Menurut Hardi, salah pilih ini, bisa terjadi diantaranya karena kita tidak menyiapkan waktu yang panjang untuk menelaah dan mengkaji secara detil dan cermat sosok calon pemimpin waktu itu. Akibatnya, masyarakat memilih hanya karena terpesona dengan jejak rekamnya dalam satu bidang saja.
‘’Saat itu, kita tidak pernah mengamati secara detil apa prestasinya dalam membangun kesejahteraan masyarakat,” lanjut Hardi.
Tingkat Nasional
Hardi Mulyono menjelaskan, saat ini banyak putra terbaik Sumut yang berkirah di tingkat nasional. Di antaranya ada Hasrul Azwar (PPP). Figur ini pernah tiga priode menjadi anggota DPRD Medan, dua priode DPRD Sumut dan dua priode DPR RI. Saat ini, Hasrul menjabat sebagai Dubes Indonesia untuk Maroko.
Kemudian, dari PDIP ada nama Yasona Laoly, yang saat ini menjabat Menkum HAM. Sebelumnya Laoly, pernah dua priode di DPRD Sumut dan dua priode di DPR-RI. Juga ada nama Trimedya Panjaitan, Syukur Nababan dan beberapa nama lainnya.
Dari Gerindra, ada Ustadz Romo Raden M. Syafi’i. Ulama yang punya banyak pengikut dari Majelis Taklim ini, pernah dua priode di DPRD Sumut, dan kini priode kedua di DPR-RI. Selain itu ada Gus Irawan, kini anggota DPR-RI priode kedua, dan sebelumnya dikenal sebagai Dirut Bank Sumut tiga priode.
Dari PKS, Hardi menyebut nama Tifatul Sembiring, yang kini menjadi anggota DPR-RI priode ketiga. Sebelumnya dia pernah menjadi Menkominfo di era Presiden SBY. Juga ada nama politisi muda Ustadz Hidayatullah, kini anggota DPR-RI.
Sebelumnya, dia pernah tiga priode menjadi anggota DPRD Deliserdang dan dua priode di DPRD Sumut.
Dari Golkar ada nama politisi muda Dolly Kurnia Tanjung. Putra almarhum Politisi Zainuddin Tanjung ini, sekarang menjadi anggota DPR RI.
Dari non-partai, tak bisa diabaikan nama Deddy Iskandar Batubara, yang sudah dua priode menjadi anggota DPD-RI, dan kini juga menjabat sebagai Ketua PW Alwashliyah Sumut.
Lalu ada Komjen Agus Adrianto, Kabareskrim Polri. Meski bukan putra Sumut, Agus cukup lama bertugas di Sumut.
“Nama-nama tersebut, sangat layak untuk mulai kita pilih dan pilah secara detil sejak sekarang, sehingga pada Pigubsu 2024 kita tidak lagi salah pilih. Tapi benar-benar mendapatkan pemimpin yang tepat membawa Sumatera Utara menjadi lebih baik,” ujar Hardi Mulyono. (m07)