MEDAN (Waspada): Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Sumut mengimbau masyarakat untuk beralih kepada penggunaan pupuk organik. Salah satu alasannya karena tingginya harga pupuk kimia sekarang ini. Dan Dinas KPTPH juga berencana mengajarkan masyarakat membuat biosaka, sebagai vitamin untuk menyerap pupuk itu lebih tinggi lagi.
Sub Koordinator Bidang Penyuluhan Dinas KTPPH Sumut Roma Siregar mengatakan itu kepada wartawan Kamis (22/6). Penjelasan disampaikannya di stand Dinas KTPPH di arena Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-49 tahun 2023.
Disebutkan Roma Siregar, ke depan, pupuk kimia tidak dapat diandalkan lagi, karena harganya semakin tinggi. Sebagai gantinya masyarakat diharapkan beralih menggunakan pupuk organik. Karenanya edukasi tentang pembuatan pupuk organik kepada masyarakat perlu dilakukan.
Menurut Roma, pihaknya sebenarnya ingin mendidik masyarakat tentang cara pembuatan pupuk organik pada event PRSU ke-49 ini. Namun sepertinya tidak memungkankan, karena terbatasnya tempat. Mengingat ada sejumlah alat pembuatan pupuk organik yang dibutuhkan.
Sebagai gantinya, kata Roma, pihaknya berencana melakukan pelatihan pembuatan eco enzym, dengan para pmerhati eco enzym. “Eco enzym itu termasuk pupuk organik juga. Ini jadwalnya lagi kita koordinasikan dengan EO (pelaksana PRSU),” katanya.
Selain itu, menurut Roma, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan kegiatan pelatihan pembuatan biosaka untuk masyarakat. Bioska merupakan vitamin, agar tanaman dapat menyerap pupuk lebih tinggi lagi.
Selain itu, di PRSU, Dinas KPTPH memamerkan berbagai macam komoditas ekspor berasal dari berbagai kabupaten/kota di Sumut. Seperti nanas, alpukat, tomat, brokoli, ubi jalar, dan lainnya.
Selain itu, Dinas KPTPH juga memperkenalkan struktur kelembagaan instansi tersebut. Yakni, yang terdiri dari 9 Unit Pelaksana Teknis (UPT), baik memproduksi tanaman pangan maupun benih-benih tanaman hortikultura.
Contohnya, kata Roma, ada dari UPT Tanjungmorawa, yang memproduksi benih-benih padi, ada seperti mekongga, dan lain-lainnya. Ada juga dari UPT Tanjung Selamat memproduksi benih-benih kedelai dan kacang hijau. Ada juga dari UPT Perlindungan, memproduksi pupuk organik, PGPR dan juga pesnap. “Semuanya kita perkenalkan di sini,” ujarnya. (m07)
Waspada/Ist
Sub Koordinator Bidang Penyuluhan Dinas KTPPH Sumut Roma Siregar, di stand mereka di PRSU ke-49