MEDAN (Waspada) : Menyemarakkan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah, Badan Kemakmuran Masjid Ikhwaniyah yang beralamat di Jalan Tuamang, Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung, menggelar penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan di pelataran samping masjid tersebut, Rabu (28/6) pagi.
Untuk pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tahun 2023 ini, panitia hewan kurban Masjid Ikhwaniyah menyembelih 13 ekor lembu. Kurban 13 ekor lembu tersebut berasal dari kurban jamaah masjid dan masyarakat setempat.
“Ya, Alhamdulillah BKM Ikhwaniyah melaksanakan kurban tahun ini sebanyak 13 ekor lembu. Hewan kurban tersebut umumnya berasal dari para pekurban jamaah masjid sendiri, dan masyarakat sekitar masjid,” ujar Ketua Panitia Idul Kurban Masjid Ikhwaniyah HM Sofyan kepada Waspada di sela-sela proses penyembelihan.
Menurutnya, kurban tahun ini berbeda dari pelaksanaan kurban tahun-tahun sebelumnya. Tahun 1444 Hijriyah ini, kata Sofyan, panitia membagi dua jenis hewan kurban yang disembelih. Yang pertama untuk kurban paket A, hewan kurban dihargai tarif Rp2,7 juta, sedangkan paket B harganya normal yakni Rp2,2 juta.
“Alhamdulillah, antusias masyarakat terutama jamaah masjid untuk berkurban cukup tinggi. Panitia memberi apresiasi kepada masyarakat yang mempercayakan kepada kami untuk melaksanakan kurban tahun ini,” kata dia.
Ketua BKM Masjid Ikhwaniyah DR H Muhammad Taufiq, MA juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada jamaah masjid dan sebagian masyarakat yang telah mempercayakan panitia kurban Masjid Ikhwaniyah untuk melaksanakan penyembelihan hewan kurban di tahun 1444 Hijriyah tahun ini.
Ustadz Taufiq menjelaskan untuk pelaksanaan kurban tahun ini memang berbeda dari pelaksanaan kurban tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, kata dia, kurban terdiri atas dua paket, paket A dan B. Untuk paket A, jenis lembu yang dikurbankan bobotnya lebih besar dan harganya pun lebih mahal. Sedangkan kurban paket B, harganya normatif.
“Syukurlah yang berkurban tahun ini cukup banyak, meski biaya kurban setiap tahun mengalami kenaikan. Antusias kaum muslimin dan muslimat di seputaran Masjid Ikhwaniah cukup tinggi,” kata ustadz Taufiq didampingi Bendahara BKM Masjid Ikhwaniyah H Surya Bakti.
Salah seorang pekurban, Profesor DR Farid Wajdi, MH, menyatakan kesempatan berkurban di Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban bagi setiap muslim hanya datang setahun sekali.
“Kesempatan inilah yang harus kita manfaatkan sebagai pribadi muslim untuk mengurbankan sebagian dari rezeki kita untuk kemaslahatan ummat dan kepentingan semua muslim terutama yang bermukim di sekitar Masjid Ikhwaniyah,” kata Juru Bicara Komisi Yudisial (KY) periode 2015-2020 itu.
Pada pagi harinya, BKM Masjid Ikhwaniyah juga menggelar pelaksanaan salat Idul Adha dengan imam dan khatib Al-Ustadz DR Zulkifli Nash. Dia menguraikan makna dari pelaksanaan ibadah haji sebagai bagian dari Rukun Islam yang kelima. Ustadz Nash juga menyatakan pentingnya berkurban di moment Idul Kurban setiap tahunnya.
Melaksanakan haji dan berkurban, kata Ustadz Zulkifli Nash, sesungguhnya membutuhkan pengorbanan yang begitu besar. Saat berhaji, umat Islam dituntut perjuangan dan kesabaran. “Biaya yang tidak sedikit untuk berangkat haji, menunggu antrean yang panjang adalah bagian dari pengorbanan dan kesabaran. “Belum lagi dua tahun kita dilanda pandemi yang membuat kaum muslimin tidak bisa berhaji, itu juga bagian dari perjuangan dan pengorbanan, semua itu butuh pengorbanan, termasuk pengorbanan mengeluarkan uang 2 juta untuk berkurban,” katanya.
“Berhaji dan tentunya berkurban pada hakikatnya merupakan perjalanan dan pengurbanan Nabi Ibrahim Alaihissalam yang mendapat perintah Allah Subhanahuwata’ala untuk menyembelih putranya Nabi Ismail Alaihissalam,” katanya. (m16)











