MEDAN (Waspada): Kasus stunting sampai saat ini masih menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Sebab masih saja ditemukan kasus stunting dihampir semua daerah.
Di kota Medan saja sampai saat ini kasus stunting masih terus ada. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes ) Kota Medan, Marela merupakan kecamatan tertinggi kasus stuntingnya.
“Data stunting tahun 2023 penimbangan bulan Oktober berjumlah 251 balita ( 0,16%) tahun 2024 penimbangan bulan Februari berjumlah 208 (0,13%). Data stunting tertinggi di kecamatan Medan Marelan yaitu Puskesmas Terrjun ada 23 balita dan Puskesmas Rengas Pulau ada 11 balita,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dr Helena Rugun Nainggolan pada Kamis (2/5).
Kecamatan lainnya yang ditemukan kasus stunting sampai saat ini yakni di Medan Belawan tepatnya di puskesmas Belawan 13 balita, puskesmas Sicanang 21 balita.
Rugun menyebutkan penyebab para balita itu menderita stunting disebabkan beberapa faktor diantaranya faktor ekonomi, Sanitasi atau lingkungan dan penyakit penyerta
Lanjut Rugun, Data stunting Hasil SSGI tahun 2022 Sumut 21,6% tahun 2023 SKI = 18,9%, kota Medan tahun 2022 SSGI 15,4%, kota Medan SKI tahun 2023 = 5,8%. (Cbud)