MEDAN (Waspada): Mahasiswa Universitas Negeri Medan melakukan penelitian terhadap falsafah hidup Simalungun Habonaron do Bona di era milenial di Kabupaten Simalungun.
Kegiatan yang berlangsung pada 8 Agustus 2023 merupakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan judul “Pergeseran Makna Falsafah Hidup Simalungun Habonaron do Bona di Era Milenial bagi Kalangan Generasi Z ‘’.
Tim Penelitian diketuai Amoy Krisnawaty Saragih (Sastra Indonesia) dengan anggota, Ruth Febriyanti Simarmata (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia). Putra Halomoan Siregar (Seni Rupa); Rahma Dina Safitri (Pendidikan Sejarah).
Kegiatan tersebut disambut baik oleh masyarakat setempat.Penelitian yang menggali pemahaman dan pengaruh falsafah hidup tradisional terhadap generasi muda ini telah menarik perhatian serta antusiasme dari masyarakat terkhususnya Pemuda-pemudi Desa Sambosar.
Ketua tim, Amoy Krisnawaty Saragih kepada wartawan di Unimed, Senin (14/8) mengatakan, tim peneliti PKM RSH melakukan observasi dan wawancara intensif di Desa Sambosar dengan berbagai jenis narasumber seperti kalangan gen Z, kalangan gen X dan Y, tokoh adat, masyarakat non Simalungun yang tinggal di Simalungun dan pemerintah setempat.
Selain itu, katanya, penelitian juga melakukan wawancara bersama masyarakat Simalungun yang tinggal di luar Kabupaten Simalungun serta penggiat budaya Simalungun. Fokus penelitian ialah bagaimana generasi Z memaknai dan menerapkan nilai-nilai Habonaron do Bona dalam
konteks kehidupan modern serta bagaimana situasi budaya yang berlandaskan Habonaron do Bona antara era sebelumnya dengan era saat ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu tentang: (1) prinsip Habonaron do Bona, (2) Manifestasi Habonaron do Bona pada masyarakat Simalungun dari berbagai tentang usia, (3) Manifestasi Habonaron do Bona pada masyarakat Simalungun yang tinggal
di Simalungun dan di luar Simalungun, dan (4) Manifestasi Habonaron do Bona pada masyarakat non Simalungun yang tinggal di Simalungun.
Katanya, penelitian ini mendapat sambutan baik dari masyarakat Sambosar baik pemerintah setempat, pemuda desa, dan bahkan orang tua.
Masyarakat Simalungun di Luar Simalungun pun turut merespons positif penelitian ini dan menganggapnya sebagai upaya yang bernilai dalam melestarikan budaya lokal serta memahami bagaimana nilai-nilai tradisional dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yang modern.
Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam melihat pergeseran budaya dan nilai-nilai dalam konteks globalisasi dan teknologi modern. Selain itu, penelitian ini juga memberikan peluang berharga dalam merawat dan meneruskan warisan budaya lokal yang kaya kepada generasi mendatang.
Harapannya peneliti, pemerintah, masyarakat serta penggiat budaya dapat merancang sebuah seminar dan lokakarya guna mendiskusikan lebih lanjut hasil penelitian ini serta bagaimana generasi muda dapat lebih mendalami dan mengembangkan pemahaman atas
“Habonaron do Bona”.
Dengan semakin berkembangnya perhatian terhadap kearifan lokal dan budaya tradisional, penelitian ini diharapkan akan memberikan inspirasi bagi upaya serupa di berbagai daerah, sehingga generasi muda dapat tetap terhubung dengan akar budaya mereka dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. (m19)
Waspada/Ist
Tim Mahasiswa Unimed foto bersama para generasi muda Simalungun.
15 foto bona
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.