Mahasiswa PAI UNPAB Terapkan MBKM Di Madrasah 

  • Bagikan
MITRA, dosen dan mahasiswa PAI UNPAB di MAN 1 Medan dalam rangka melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Waspada/Ist
MITRA, dosen dan mahasiswa PAI UNPAB di MAN 1 Medan dalam rangka melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): Salah satu program pemerintah yang terbaru dalam dunia akademik adalah Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). Menyahuti kebijakan ini, Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) sebagai universitas yang mempunyai visi menjadi Universitas ber-Kelas Dunia (World Class University) di tahun 2033, memberikan respons yang positif dengan mengeluarkan berbagai kebijakan internal.

Salah satu bentuk real dari kebijakan internal ini adalah dengan mengirimkan mahasiswanya ke sekolah-sekolah, madrasah-madrasah atau pesantren-pesantren yang ada di dalam maupun luar negeri.

Tentu saja, banyak lapangan lain yang menjadi wilayah mahasiswa UNPAB untuk melaksanakan program MBKM mengingat banyaknya program studi yang ada di kampus UNPAB.

Dalam hal ini, program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), yang bernaung di bawah Fakultas Agama Islam dan Humaniora (FAIH), mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya ke lembaga-lembaga penddidikan, mengingat bahwa program studi PAI adalah program studi yang mempunyai visi untuk mencetak guru-guru profesional.

Salah satu kelompok yang mendapat tugas MBKM adalah kelompok yang dibimbing oleh Dr. Charles Rangkuti, M.Pd.I, dengan fokus tugas adalah penelitian. Mahasiswa/i yang menjadi anggota di sub-program MBKM (penelitian) ini adalah Syahdan, Afifah Adilah, dan Nuraisyah.

Adapun mitra atau lokasi penelitian ketiga mahasiswa tersebut adalah Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan. Dosen pembimbing lapangan dan mahasiswa disambut dengan baik oleh Herry Affandi, S.Si, M.Pd selaku WKM Bidang Akademik.

Adapun yang yang berperan sebagai pamong dari pihak mitra adalah Bapak M. Choiruddin, MA Selaku WKM Bidang Keagamaan.

Hal itu disampaikan Dr. Charles Rangkuti, M.Pd.I, Sabtu (4/5).

Kata dia, ketika mengantarkan ketiga mahasiswa/i tersebut ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan, dosen pembimbing berharap agar kiranya mahasiswa/i tersebut diberikan ruang, waktu dan bimbingan dalam tugas MBKM tersebut.

Luaran dari tugas MBKM-penelitian tersebut adalah penelitian mahasiswa dengan judul: Analisis Kompetensi Siswa Kelas X dalam Menghafal Alquran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan.

Tiga Hal Pokok

Dijelaskannya, tiga hal pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah; pertama, bagaimana kompetensi siswa Kelas X dalam menghafal Alquran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan?

Kedua, apa saja faktor-faktor penghambat siswa Kelas X dalam menghafal Alquran di MAN 1 Medan? Ketiga, apa saja faktor-faktor pendukung siswa Kelas X dalam menghafal Alquran di MAN 1 Medan?

Menurutnya, dalam laporan mahasiswa ditemukan bahwa kompetensi yang dimiliki sebagian siswa dalam menghafal Alquran sudah sangat ideal. Faktor penghambat siswa dalam menghafal Alquran ada tiga.

Pertama, kurangnya mengulang hafalan disebabkan oleh banyaknya aktivitas sekolah, sehingga siswa merasa kelelahan. Kedua, tidak bisa membaca Alquran dengan baik dan benar.

Ketiga, tidak konsisten dalam menghafal Alquran.

“Adapun faktor pendukung siswa dalam menghafal Alquran ada tiga: Pertama, dukungan dari orang tua dan keluarga. Kedua, dukungan dari pihak sekolah. Ketiga, motivasi yang ada pada diri siswa. Dalam penelitian ini, mahasiswa menyarankan kepada mitra, agar kiranya selalu memperhatikan perkembangan siswa dalam menghafal Alquran,”pungkasnya.(m22)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *