MEDAN (Waspada): Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Grup 9 Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBK) melakukan pelepasan mahasiswa KKNT ke Desa Telagah pada tanggal 6 Oktober 2022 di Aula Suratman, USU.
Selanjutnya, acara penyambutan di kantor desa dihadiri oleh mahasiswa KKN-T Grup 9 FP USU yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), ibu Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc., Ph.D, kepala desa, staf dan pegawai akantor Desa Telagah dan para kepala dusun (Kadus) Desa Perteguhan.
Pelaksanaan KKN-T Grup 9 FP USU merupakan wadah implementasi pengetahuan, transfer keilmuan, dan teknologi tepat guna.
Selain itu, KKN-T diharapkan dapat menjadi sarana bagi mahasiswa dalam meningkatkan empati, simpati, kepedulian serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang timbul di masyarakat.
Dusun Perteguhen merupakan salah satu dusun yang terletak di Desa Telagah. Tanah yang subur di dusun Perteguhen belum mampu menghasilkan produksi dan pengolahan kopi yang maksimal.
Hal tersebut disebabkan adanya beberapa kendala yang mengganggu aktivitas produksi dan pengolahan kopi.
Seperti ketersediaan bibit unggul yang kurang memadai, belum adanya perizinan produksi industri rumah tangga (PIRT), minimnya kreativitas dan pengetahuan masyarakat untuk menghasilkan produk makanan atau minuman berbasis kopi, serta minimnya sarana dan prasarana serta pemasaran produk pangan berbasis bubuk kopi yang dijual kemasyarakat.
Program KKN-T yang sudah berjalan dimulai dari membantu para kelompok tani dan kelompok Ersada Arita dalam memenuhi pesanan bubuk kopi Jore.
Tiap bulannya, bubuk kopi Jore terjual 10kg mulai dari pembelian langsung maupun online. Pembuatan bubuk kopi Jore dimulai dari pemanenan ceri (biji kopi yang masih memiliki kaskara).
Setiap ceri yang dipanen harus sesuai kriteria kelompok yaitu tidak terlalu merah, tidak kurang merah, dan tidak terkena cucuk jarum. Setelah itu, biji kopi akan digiling untuk melepaskan biji dari kaskara (kulit dan daging buah).
Setelah penggilingan, dilanjut dengan penjemuran biji kopi yang bertujuan untuk menghilangkan lendir dari biji kopi. Selanjutnya, biji kopi akan di roasting dengan suhu (sekian) agar biji kopi dapat memproduksi cita rasa dan aroma kopi yang unik dan memberi cita rasa enak pada kopi.
Perostingan diikuti dengan proses pendinginan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kafein pada kopi agar layak minum. Proses terakhir yaitu penggilingan biji kopi menjadi bubuk.
Program selanjutnya adalah pembuatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai pertinggal di dusun Perteguhen. Pada taman ini terdapat berbagai jenis tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat-obatan alami untuk berbagai jenis penyakit.
Tujuan pembuatan taman ini adalah, agar masyarakat sekitar dusun Perteguhen merasa terbantu dengan adanya TOGA di sekitar permukiman. Letak dusun Perteguhen yang lumayan jauh dari desa atau bidan akan sangat menolong warga dalam pertolongan pertama. Masyarakat akan lebih mudah dalam penggunaan sehari-hari, karena taman ini terletak di tengah permukiman.
Program KKNT selanjutnya adalah pemberian bunga serta tong sampah di kantor desa dan dusun Perteguhen. Di sekitaran kantor desa dan dusun Perteguhen masih minim akan tong sampah, pemberian tong sampah ini diharapkan membantu masyarakat sekitar dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terhindar dari wabah penyakit akibat bertumpuknya sampah. Pemberian bunga diharapkan membuat kantor desa dan dusun Perteguhen lebih asri.
Program selanjutnya adalah penananam 1000 pohon di perbatasan Desa Telagah dan Desa Garunggang. Program ini merupakan progja gabungan antara kelompok KKNT Desa Telagah dan KKNT Desa Garunggang
Dalam rangka kepedulian terhadap lingkungan maka dilakukanlah penanaman bibit unggul seperti durian, kopi, kayu manis, beri, jeruk nipis, alpukat, dan jengkol.
Program selanjutnya adalah melakukan sosialisasi gabungan tentang digital marketing, manajemen risiko, dinamika kelompok, dan pengembangan produk pangan baru kepada kelompok tani Perteguhen, Kelompok Wanita Ersada Aritha, warga Dusun Perteguhen, PKK, para kepala dusun, kepala desa, BPD, dan staf desa.
Sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan wawasan kepada peserta sosialisasi untuk membantu membangun minat dalam mengembangkan produk khas Dusun Perteguhen, yaitu Kopi Jore.
Pada saat sosialisasi kami melakukan praktek pembuatan brownies dari kopi
Foto 3). Dimana prakteknya melibatkan ibu-ibu PKK dan masyarakat Desa Perteguhen. Dengan diadakan praktek pembuatan brownies dari kopi diharapkan masyarakat Perteguhen dapat mengetahui cara mengembangkan produk kopi.
.
Pengolahan brownies kopi
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), ibu Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D mengunjungi mahasiswa KKN-T di Desa Perteguhan pada dua sesi.
Sesi pertama untuk mencek keberadaan mahasiswa dan sesi kedua melalui Monitoring dan Evaluasi program KKN-T Grup 9 dengan diskusi dan memberi arahan untuk menyusun laporan KKN-T, membuat video, publikasi koran seta publikasi jurnal pengabdian masyarakat.Semoga sumbangsih kecil ini dapat menautkan USU di hati masyarakat Perteguhen,” tutup Ameilia saat berkunjung ke Jore kopi. (cpb/rel)