Scroll Untuk Membaca

Medan

Mahasiswa Diharap Jadi Pelopor Lawan Politik Uang

ANGGOTA DPRD Sumut Ahmad Darwis. Waspada/Ist
ANGGOTA DPRD Sumut Ahmad Darwis. Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Ahmad Darwis berharap kepada para mahasiswa dapat tampil jadi pelopor untuk melawan politik uang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Nopember 2024.

“Kita tentu berharap mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda terlibat aktif dan pelopor melawan praktik polilitik pada Pilkada 2024,” kata Ahmad Darwis, Rabu (21/8).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Mahasiswa Diharap Jadi Pelopor Lawan Politik Uang

IKLAN

Anggota dewan Fraksi PKS itu merespon kegiatan Parlemen Goes To Campus bertemakan “Keberadaan Mahasiswa Sebagai Pelopor Perlawanan Terhadap Politik Uang”, yang digelar di Auditorium Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Jalan SM Raja Medan, Jumat (16/8), lalu.

Hadir dalam pertemuan itu Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Hukum Ridwan Nasution, mewakili Rektor UISU Prof Dr Syafrida, dan dipandu host Audy Mauliddya.

Di hadapan para mahasiswa yang mengikuti kegiatan itu, Ahmad Darwis, menekankan pemilihan umum termasuk Pilkada merupakan sarana penguatan demokrasi bagi masyarakat, yang digelar selama 5 tahun sekali.

“Pesta demokrasi ini perlu dikawal oleh seluruh elemen masyarakat, sesuai peran dan fungsinya, namun bertujuan sama menyukseskan perhelatan demokrasi itu secara adil, aman tanpa politik uang,” katanya.

Terkait politik uang yang cenderung terjadi di Pilkada, Ahmad Darwis mengimbau kepada semua pihak termasuk para mahasiswa untuk memiliki kesadaran yang tinggi menolak praktik yang tidak sehat dan menjerumuskan nasib bangsa kita,” katanya.

Merusak Tatanan Demokrasi

Untuk insan akademis itu, Ahmad Darwis mengatakan, mahasiswa bisa menjadi pelopor gerakan antipolitik uang dalam setiap gelaran pemilu, guna menekan gerakan politik uang yang merusak tatanan demokrasi di Indonesia.

“Kami yakin bahwa mahasiswa akan bisa mendorong masyarakat untuk menolak politik uang. Caranya harus didekati dengan persoalan kultural. Harus ada keberanian mahasiswa untuk menolak politik uang,” ucapnya.

Dia juga meminta mahasiwa melarang keluarga menerima uang dari kandidat dalam pesta demokrasi. Baginya, apabila ada orang tua mahasiswa yang menerima uang, maka menjadi tugas mahasiswa untuk ingatkan supaya tidak menerima.

“Jika dilakukan secara serius dan masif, maka akan berimbas kepada kehidupan demokrasi Indonesia yang bebas politik uang dalam beberapa waktu ke depan,” ungkapnya.

Dia pun menilai, mahasiswa sebagai kaum intelektual harus mampu menjadi agen penguat demokrasi dengan berpatisipasi aktif awasi pemilu. Kontrol dan mengawasi pemerintahan sebagai bentuk partisipasi mahasiswa menciptakan pemerintahan yang bersih.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Hukum UISU Ridwan Nasution mengatakan, pihaknya bersama Rektor UISU mengapresiasi kegiatan Parlemen Goes To Campus, yang diharapkan jadi sarana edukasi politik dan mencerahkan mereka.

Kegiatan ini semakin menarik, dengan tanya jawab yang dilontarkan para mahasiswa, dan diakhiri dengan pemberian cenderamata. (cpb)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE