Scroll Untuk Membaca

Medan

Maba FT USU Buat Seribu Lebih Ecobrick

Maba FT USU Buat Seribu Lebih Ecobrick

MEDAN (Waspada): Para Mahasiswa Baru (Maba) FAKULTAS Teknik (FT) Universitas Sumatera Utara (USU) pada hari kedua PKKMB 2024 memasukkan materi pembuatan ecobrick sebagai salah satu implementasi materi tentang kesadaran lingkungan dan kampus sehat, sebagaimana dalam peraturan Kemendikbudristek, oleh para Maba teknik sipil dan arsitektur.

Hal tersebut disampaikan Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik USU, Prof Dr Ir Renita Manurung, M.T,cdi sela-sela pelaksanaan materi, Rabu (14/8).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Maba FT USU Buat Seribu Lebih Ecobrick

IKLAN

“Semua materi PKKMB yang disajikan adalah materi unggulan. Namun untuk fakultas kita sudah pilih apa-apa yang kita pikir penting untuk mahasiswa dan bisa menstimulasi mahasiswa dalam meningkatkan prestasi akademik dan non akademik. Kan kita sekarang kurikulumnya OBE, arahnya ke internasional. Itu pasti hal-hal baru yang akan dihadapi oleh mereka. Jadi, materi yang kita berikan pada mereka selama tiga pelaksanaan PKKMB punya target, punya indikator,” ungkap Renita.

Ditambahkannya, ecobrick ini adalah salah satu materi cinta lingkungan. Disesuaikan dengan umumnya latar belakang mahasiswa yang ngekos, sehingga diambillah materi ecobrick yang diharapkan tidak terlalu memberatkan dan tidak sulit dicari.

“Ecobrick ini sendiri adalah upaya untuk mereduksi limbah plastik. Kita tahu saat ini limbah produksi terbesar masyarakat itu adalah limbah plastik, mulai dari rumah tangga sampai usaha. Kalau dari awal mahasiswa itu sudah kita biasakan untuk aware dengan lingkungan, harapannya ke depannya mereka menjadi tidak saja sekadar kuat, namun juga menjadi pelopor untuk masalah lingkungan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua PKKMB Fakultas Teknik, Dr Ir Rahmi Karolina, ST, MT, IPM, GP, mengatakan, “Ada 1.000 botol lebih ecobrick yang telah dipersiapkan oleh para maba teknik yang berjumlah 795 orang.

Setiap orang membawa dua botol. Pastinya materi ini akan diadaptasi dalam mata kuliah teknik lingkungan. Ecobrick diadaptasi dalam mata kuliah teknologi bahan dalam pengenalan material konstruksi. Sebagai salah satu alternatif. Kita juga saat ini sudah memiliki alat pirolisis yang dapat mengubah energi dari limbah plastik,” jelasnya.

Ditambahkan Rahmi, bahwa pengembangan materi ecobrick juga didukung oleh adanya komunitas Plastic Wise yang mereduksi dan memanfaatkan limbah-limbah plastik.

“Ecobrick itu satu blok bangunan yang semuanya berasal dari limbah-limbah yang bisa didaur ulang dari botol plastik. Di dalam botolnya juga dimasukkan limbah-limbah plastik yang dipadatkan, sehingga bisa dirangkai dalam blok bangunan dan bisa menjadi bahan konstruksi,” imbuhnya.

Fakultas Teknik memiliki program untuk tindak lanjut ecobrick yang dikomersilkan, berangkat dari dua program penelitian unggulan prioritas dua dosen FT USU.

“Para maba ini mereka juga akan mengetahui bagaimana proses mereka mengikuti perkuliahan dari awal sampai mereka lulus itu, ukurannya apa. Mereka kita kasih pandangan dari awal, supaya dapat mempersiapkan diri. Itu juga penting, bagaimana mereka mempersiapkan diri secara internasional,” pungkas Renita. (m19)


Waspada/Ist
Maba FT USU tampak menyusun 1.000 lebih botol ecobrick yang telah mereka persiapkan.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE