MEDAN (Waspada): Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara melaksanakan kegiatan Workshop ecoprint (teknik cetak yang menggunakan bahan-bahan alami atau ramah lingkungan untuk membuat karya seni yang indah dan bernilai) dan pengolahan tanaman mangrove untuk pewarna alami, guna mendukung ekowisata di Desa Bagan Kuala Kabupaten Serdang Bedagai pada Sabtu (27/7).
Kegiatan diorganisir oleh tim ahli dari berbagai disiplin ilmu yang dipimpin oleh Dr. Iwan Risnasari, S.Hut, M.Si sebagai Koordinator Kegiatan.
Dimana ecoprinting adalah teknik pencetakan pada kain menggunakan bahan alami yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan sentuhan seni yang unik pada produk tekstil.
Kegiatan juga didukung oleh sejumlah anggota pelaksana yang terdiri dari Prof. Dr. Etti Sartina Siregar, S.Si, M.Si, Dr. Deni Elfiati, SP, MP, Dr. Erni Jumilawaty, M.Si, Dr. Bejo Slamet, S.Hut, M.Si, Dr. Ir. Yunasfi, MS, dan Ahmad Baiquni Rangkuti, S.Hut, M.Si.
Pengabdian ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pengabdian Desa Binaan dari Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara yang diketuai oleh Prof. Mohammad Basyuni, S.Hut, M.Si., Ph.D.
Menurut Dr. Iwan Risnasari, S.Hut, M.Si sebagai Koordinator kegiatan, workshop ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat lokal mengenai teknik ecoprinting, serta pengolahan tanaman mangrove sebagai pewarna alami.
Saat kegiatan dalam sambutannya, Dr. Iwan Risnasari mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal yang signifikan untuk mempromosikan potensi ekowisata Desa Bagan Kuala.
“Kami berharap melalui workshop ini, masyarakat lokal dapat memanfaatkan tanaman mangrove yang melimpah di kawasan ini untuk menghasilkan produk yang bernilai ekonomi tinggi sekaligus mendukung pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Dijelaskan, acara ini meliputi sesi teori dan praktek. Peserta terdiri dari ibu ibu rumah tangga yang diantaranya adalah yang memiliki ketrampilan menjahit mendapatkan pelatihan langsung tentang cara memproses tanaman mangrove untuk dijadikan pewarna alami, serta teknik ecoprinting pada kain.
Para peserta juga diberi kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para ahli tentang potensi pengembangan produk yang dapat dihasilkan.
Sedangkan narasumber menyampaikan bahwa pengolahan tanaman mangrove menjadi pewarna alami tidak hanya membantu dalam pengembangan produk lokal tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Tanaman mangrove yang seringkali terabaikan bisa menjadi sumber daya yang sangat berharga jika dikelola dengan baik.
Acara ini mendapat sambutan positif dari peserta dan masyarakat sekitar. Banyak di antara mereka yang antusias untuk menerapkan pengetahuan yang didapatkan dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Selain itu, workshop ini juga diharapkan dapat memperkuat kesadaran dan dukungan masyarakat terhadap pelestarian ekosistem mangrove yang merupakan bagian penting dari lingkungan mereka.
Diakhir acara Tim Pengabdian dari Pusat Unggulan Iptek (PUI) Mangrove USU dan Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) USU menyumbangkan sejumlah peralatan dan bahan-bahan untuk dijadikan bahan latihan peserta di rumah. Dengan adanya workshop ini, diharapkan Desa Bagan Kuala dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan ekowisata berbasis kearifan lokal dan pelestarian lingkungan melalui inovasi yang berkelanjutan.(m22)
Waspada/ist
Tim Pengabdian dari Pusat Unggulan Iptek (PUI) Mangrove USU dan Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) USU melihat langsung karya peserta
Workshop ecoprint.