MEDAN (Waspada): Menurut statistika, pada tahun 2023, rata-rata volume per orang dalam pasar daging sapi di Indonesia diperkirakan mencapai 10,3 kg.
Selain itu, konsumsi daging sapi per kapita di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun kedepan. Konsumen Indonesia cenderung lebih memilih daging sapi lokal dibanding daging sapi impor, hal ini didapatkan melalui penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2019) dan Huiler et al.
Namun sayangnya produksi daging sapi lokal masih belum mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
Untuk itulah LPPM USU bersama LPPM UNAND berkolaborasi dengan tujuan meningkatkan pengetahuan peternak sehingga produksi daging sapi lokal dapat lebih tinggi.
Kedua Institusi ini setuju bahwa cara yang akan mereka lakukan ialah dengan sosialisasi langsung kepada Masyarakat yang menjadi peternak sapi di daerah Desa Saran Padang, Sumatera Utara.
Adapun tujuan dari dilaksanakannnya program ini adalah untuk memanfaatkan lahan di Desa Saran Padang yang memiliki kualitas hijauan rumput yang bagus, serta memberdayakan dan memberikan pelatihan sehingga pendapatan masyarakat dapat bertambah. Rangkaian kegiatan ini berlangsung selama bulan juni sampai bulan November 2023. Kegiatan pertama adalah survey pada peternakan-peternakan yang ada di Desa Saran Padang.
Pada kegiatan ini hadir Dr. Usman Budi, S.Pt., M.Si. selaku ketua dari program kolaborasi nasional terkait pemberian berbagai level penggemukkan sapi potong bersama Dr. Nurjama’yah Br. Ketaren, S.Pt., M.Si.. Pada kegiatan ini Dr. Usman Budi, S.Pt., M.Si. dan Dr. Nurjama’yah Br. Ketaren, S.Pt., M.Si.dengan didampingi oleh Andri selaku anak dari kepala desa Saran Padang.
Dijelaskan Usman Budi, setelah dilakukan survey, kegiatan yang berikutnya dilakukan oleh tim pengabdian adalah pembekalan ilmu kepada Masyarakat. Hal ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan, karena ini dilakukan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat terkait pemanfaatan lahan di Desa Saran Padang dan peningkatan kemampuan mereka dalam peternakan untuk menghasilkan kualitas sapi potong yang baik. Bersamaan dengan pembekalan ilmu terkait pemberian pakan terbaik, seperti:
P1 = rumput full 100 %
P2 = rumput 70% leguminosa 30 %
P3 = rumput 30% dan leguminosa 70%
P4 = 100% leguminosa
Setelah pemberian materi, kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah praktek pembuatan pakan ternak. Pelatihan ini dilakukan karena pakan merupakan salah 1 faktor yang paling penting karena tanpa pakan ternak yang seimbang akan sulit bagi hewan ternak untuk bisa berkembang dengan baik.
Dalam pemberdayaan ini, peternak akan melakukan praktek pemberian pakan yang terdiri dari 4 pilihan seperti yang sudah diarahkan dalam proses pemberian sosialisasi, dan pada program inilah hasil sapi akan dilihat manakah urutan pakan yang dapat menghasilkan kualitas sapi potong yang baik. Pada kegiatan ini tim pengabdian turut menggandeng ketua pemuda setempat, yaitu Sabang Simanjuntak.
Rangkaian kegiatan selanjutnya ialah pembuatan kandang yang dilalukan bersama pemuda setempat, adapun kegiatan pembangunan kandang ini ialah kegiatan penutup pada pengabdian di Desa Saran Padang ini.
Setelah rangkaian kegiatan pengabdian selesai dilakukan diharapkan program penggemukan sapi di Desa Saran Padang ini dapat terus berlanjut sehingga jumlah peternak di Desa Saran Padang akan bertambah yang kemudian peningkatan jumlah peternak ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga Desa Saran Padang dan juga memenuhi Demand Masyarakat terhadap daging sapi potong lokal.(cbud)