Scroll Untuk Membaca

Medan

LPPM USU Lakukan Pendampingan Usaha Bawang Goreng Di Desa Simangulampe

LPPM USU Lakukan Pendampingan Usaha Bawang Goreng Di Desa Simangulampe

MEDAN (Waspada): Sebagai wujud kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT), Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) telah menjadikan Desa Simangulampe sebagai Desa Binaan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) di tahun 2024.

Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu membantu menyelesaikan persoalan aspek ekonomi melalui kegiatan Pendampingan usaha berbasis bawang merah sebagai rintisan usaha berbasis potensi lokal pasca bencana hidrometeorologi di Desa Simangulampe.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

LPPM USU Lakukan Pendampingan Usaha Bawang Goreng Di Desa Simangulampe

IKLAN

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 19-20 Agustus 2024 bertempat di Kantor Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas.

Selain kegiatan pendampingan diserahkan juga Alat Ekonomi Produktif (AEP) berupa sarana pengolahan bawang goreng seperti mesin pemotong bawang, spiner, kompor gas, tabung gas, wajan, plastic pengemas, sealer, serta alat lainnya guna menjalankan usaha bawang goreng.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim PPM USU yaitu Dr. Oding Affandi (Ketua PPM Desa Binaan), Dr. Ridwanti Batubara (Koordinator Bidang Ekonomi), Astrid Fauzia, M.Si, Dr. Rika Endah, dan Mariah Ulfa, M.Sc. Pada kegiatan ini dihadiri juga oleh mahasiswa peserta merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) USU.

Sementara itu dari pihak desa hadir, Kepala Desa Simangulampe  Lambok Simanullang, dan jajaran pemerintah desa.
Adapula Tokoh Masyarakat, dan kelompok ibu rumah tangga, serta hadir juga Perwakilan Kecamatan,Falber Simanullang.

Oding Affandi dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa, atas kejadian bencana di Simangulampe, USU melalui LPPM melakukan upaya mitigasi dan adaptasi melalui kegiatan Tri Dharma PT, khususnya PPM sebagai wujud kepedulian PT sekaligus menyelesaikan persoalan yang timbul dari dampak bencana.

Menurutnya, kegiatan mitigasi dan adaptasi ini dilakukan bersifat komprehensif yang mencakup berbagai aspek yaitu aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan serta melibatkan para pihak, baik pemerintah, swasta, masyarakat, maupun lembaga swadaya masyarakat.

Sedangkan kegiatan adaptasi bencana merupakan proses penyesuaian diri terhadap kejadian suatu bencana atau bentuk penyesuaian diri yang digunakan dalam merespon perubahan ekonomi, sosial dan lingkungan akibat bencana. Kegiatan adaptasi ini diperlukan untuk meningkatkan rasa kewaspadaan bila tinggal di daerah rawan bencana yang membahayakan kehidupan.

Kepala Desa Simangulampe menyampaikan pihak desa sangat menyambut baik program ini, dan mengucapkan terima kasih kepada Tim Pelaksana Program Desa Binaan LPPM USU.

Atas bantuan alat produksi pengolahan bawang goreng bagi warga.
“Saya mengharapkan agar dalam kegiatan ini diikuti dengan sebaik-baiknya sehingga menjadi modal awal dalam pengembangan ekonomi rumah tangga di masa yang akan datang,”ujarnya.

Diberikan alat usaha

Ridwanti Batubara menyampaikan, kegiatan pendampingan ini meliputi edukasi dan pemberian informasi tentang bawang merah dan pengembangan usaha berbasis bawang merah, pemberian alat-alat usaha pengembangan produk berbahan dasar bawang merah, serta pelatihan dan praktik langsung membuat produk berbahan dasar bawang merah, khususnya bawang goreng.

Menurutnya, pemilihan pengembangan usaha bawang goreng ini berdasarkan hasil kegiatan diskusi kelompok terarah (FGD) dengan ibu-ibu rumah tangga yang dilakukan sebelumnya.

Seperti diketahui, bahwa di Desa Simangulampe terdapat sumberdaya alam yang sudah lama dikembangkan oleh masyarakat yaitu tanaman bawang merah.

Bahkan ada bawang merah lokal Lembah Bakara yang mempunyai sifat tanamannya lebih tahan hama, hasil olahannya lebih harum dan “kriuk” serta digunakan dalam kebutuhan pesta adat oleh masyarakat.

Di sisi lain harga jualnya juga relative lebih tinggi jika dibandingkan dengan bawang Brebes yang secara umum dikembangkan masyarakat.

Disebutkan atas kesepakatan dengan ibu-ibu di sini, kami akan mengembangkan usaha Bawang Goreng Lembah Bakara dengan beragam produk seperti bawang goreng murni, bawang goreng teri nasi, bawang goreng tepung, serta minyak bawang goreng.

“Semoga dengan kegiatan ini usaha ibu-ibu, khusunya Ibu Rumah Tangga Ceria Simangulampe (CES) dalam hal pengembangan produk berbahan dasar bawang ke depannya bisa berjalan dan berkembang sehingga menambah pendapat rumah tangga terutama setelah kejadian bencana beberapa waktu lalu”, papar Ridwanti.

Pendampingan pengembangan usaha bawang sekaligus pendampingan pembuatan legalitas yakni akta notaris kelompok , pembukaan rekening tabungan kelompok, pembuatan NPWP, nomor izin merek, pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), serta beberapa izin edar produk makan olahan seperti P-IRT.(m22)

Waspada/ist
Tim PPM USU memberi dampingan pengembangan usaha bawang bagi warga pasca bencana hidrometeorologi di Desa Simangulampe.

.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE