Scroll Untuk Membaca

Medan

LKLH: Kebebasan Berekspresi Kami Terancam

MEDAN (Waspada): Indra Mingka Ketua Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup ( LKLH) Sumatera Utara dan Aktifis Johan Merdeka akhirnya melaporkan pengancam oratornya ke Polrestabes Medan dengan Nomor : LP/B/613/II/2022/SPKT RESTABES MEDAN/POLDA SUMUT, Senin (21/2/2022)

Indra mengatakan dirinya tidak terima aksinya dikacaukan sekelompok preman saat LKLH Sumut melakukan demo di halaman kantor Walikota Medan menolak keberadaan bronjong J City Residence tanpa izin di sempadan Sungai Babura Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

LKLH: Kebebasan Berekspresi Kami Terancam

IKLAN

“Sudah kita laporkan pengancam orator kita Ke Polrestabes Medan, kita gak terima ksi unjuk rasa kita dikacaukan oleh sekelompok preman,” ungkapnya.

Lanjut Indra Mingka, kekacauan itu berawal pada saat peserta aksi diterima oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Khairul Syahnan, tiba tiba sekelompok massa meminta Kordinator Aksi dan Peserta Aksi membubarkan aksinya dengan cara melakukan intimidasi dan pengancaman. Senin (21/2/2022)

“Pada saat Aksi kami di terima oleh Asisten Ekbang Khairul Syahnan, ntah darimana datang sekelompok massa mau membubarkan kami dengan cara intimidasi bahkan mau mengancam bunuh orator kami,” ungkap Indra Mingka.

Indra Mingka meminta kepada kepolisian untuk segera menangkap pelaku pengancaman dan teror atas kebebasan berpendapat kami karena kebebasan berpendapat adalah hak fundamental setiap individu.

“Saya meminta kepada Kapolrestabes Medan untuk melakukan pengusutan dan penegakan hukum kepada siapapun yang melakukan ancaman terhadap kebebasan berekspresi, baik yang berupa teror maupun yang lainnya. Supaya langkahnya juga jelas, siapa yang melakukan dan apa motivasinya, sehingga interpretasinya tidak ke mana-mana. Harus dibuka, ” ungkapnya.

Sebelumnya, terkait keberadaan bronjong J-City Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II Maman Noprayamin, ST.MT menyurati Walikota Medan Perihal : Mohon Bantuan Penertiban Bangunan dengan nomor surat : SA.04.01- BWS.2/1286 tanggal 8 November 2021.

Adapun isi surat tersebut, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II menyampaikan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Bahwa adanya Konstruksi pelindung sungai pada sempadan/badan sungai Babura (WS.BUP) yang dibangun oleh pengembang PT. Graha Konstruksi sejati (Perumahan J. City) yang beralamat Jalan Karya Wisata Komplek J-City Ruko J-Square Blok D-19-45 Medan yang sebelumnya sudah terbangun 50 meter, pada tanggal 05 November 2021 Petugas Balai Wilayah Sungai Sumatera II meninjau kembali bersama Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan (Kabid Drainase), hasil dari peninjauan bahwa pengembang dalam hal ini PT. Graha Konstruksi Sejati masih melakukan kegiatan pembangunan konstruksi pelindung sungai dan pada sat peninjauan sudah terbangun sepanjang 91 meter.
  2. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air Pasal 25 bahwa setiap orang dilarang melakukan kegiatan tanpa izin yang mengakibatkan terganggunya kondisi Tata Air Daerah Aliran Sungai
  3. Balai Wilayah Sungai Sumatera II belum pernah menertibkan Rekomendasi Tekhnis terkait pengusahaan/Penggunaan Sumber Daya Air berupa Konstruksi Pelindung Sungai di lokasi yang di maksud.
  4. Berkaitan hal tersebut kami memohon kepada Bapak Walikota Medan agar dapat dilakukan penertiban bangunan yang berada di Sempadan/Badan Sungai tersebut. (rel)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE