LIPPSU Siap Bentuk Koperasi Mandiri Bantu Korban TPPO

  • Bagikan
DIREKTUR Eksekutif Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumut (LIPPSU) Azhari AM Sinik (kiri) berfoto bersama lima korban TPPO, pada acara pembagian berkah di Jalan Amaliun Medan, Sabtu (29/3/2025).Waspada/Partono Budy
DIREKTUR Eksekutif Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumut (LIPPSU) Azhari AM Sinik (kiri) berfoto bersama lima korban TPPO, pada acara pembagian berkah di Jalan Amaliun Medan, Sabtu (29/3/2025).Waspada/Partono Budy

MEDAN (Waspada):  Direktur Eksekutif Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumut (LIPPSU) Azhari AM Sinik menegaskan, pihaknya siap membantu korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) asal Sumut, yang dipulangkan dari tempat mereka bekerja di perbatasan Thailand dan Myanmar. Salah satu langkahnya adalah membentuk koperasi mandiri untuk meningkatkan ketrampilan korban pencari kerja itu.

Hal itu ditegaskan Azhari kepada Waspada di Medan, Selasa (1/4), merespon pemberian paket sembako kepada warga prasejahtera dan lima dari seratusan korban TPPO di Jalan Amaliun Medan, Sabtu (29/3/2025).

Bantuan sembako yang diberikan terdiri dari beras, minyak goreng, mi instan dan gula. Bantuan ini bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan dalam merayakan Idulfitri bersama keluarga.

Menurut Azhari AM Sinik, pihaknya terpanggil membantu korban perdagangan orang itu karena sebagai sesama Hamba Allah, mereka juga berhak menerima berkah di bulan suci, dan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

Azhari AM Sinik menyampaikan harapannya agar bantuan ini membawa kebahagiaan bagi warga dan korban TPPO yang menerimanya.

“Semoga bantuan sembako ini membawa berkah dan memberikan kehangatan di Hari Raya Idulfitri nanti. Kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idulfitri 1446 H, mohon maaf lahir dan batin,” ujarnya.

LIPPSU juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pihak yang ikut memberi perhatian dan bantuan untuk kegiatan di hari besar keagamaan ini.

Kelima korban TPPO yang ikut berbaur dengan penerima berkah ini seluruhnya berasal dari Kota Medan, yang dipulangkan bersama 141 korban dari Sumut.

Secara keseluruhan terdapat 564 korban TPPO dari Indonesia yang dipulangkan oleh pemerintah pusat melalui silent operation (operasi senyap) sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto pada 18-19 Maret 2025.

Dari 141 warga Sumut yang dipulangkan, sebanyak 106 orang memilih pulang secara mandiri, sementara 34 orang lainnya difasilitasi Pemprovsu. Sebagian besar para korban terlibat dalam kasus penipuan daring (online scam), terdiri atas 120 orang laki-laki dan 21 perempuan.

Pengalaman Terpahit

Reyhand salah satu korban TPPO mengaku kepada Waspada, dirinya terpaksa mencari nafkah di perbatasan Thailand dan Myanmar, karena tekanan ekonomi.

“Terpaksa bang, ini pengalaman terpahit saya bersama teman-teman, dan saya janji ingin hidup lebih mandiri,” katanya.

Dia didampingi dua perempuan korban TPPO lainnya, yakni Putri dan Sheila, terharu menerima  berkah yang disalurkan LIPPSU jelang Lebaran ini, dan berharap  lembaga di bawah pimpinan Azhari AM Sinik ini memberi perhatian kepada mereka.

Menyikapi hal itu, Direktur Eksekutif LIPPSU Azhari AM Sinik menegaskan, pihaknya siap membantu dan memfasilitasi langkah-langkah ke depan, termasuk dengan membentuk koperasi mandiri.

“Coba adek-adek bikin koperasi atau perkumpulan, nanti bagaimana-bagaimana kita upayakan pembantuannya dari Pemprovsu,” ujarnya.

Koperasi itu nantinya akan dijadikan wadah untuk meningkatkan ketrampilan, dan membantu rekan-rekan mereka yang terdampak TPPO.

LIPPSU berharap salah satu langkah ini memberikan manfaat agar mereka semakin mandiri dan berusaha menciptakan lapangan kerja baru dengan harapan mereka tidak selalu bergantung pada orang lain atau pemerintah.

Selain itu, Azhari AM Sinik mendesak pemerintah, khususnya Pemprovsu melalui dinas terkait untuk proaktif menggeliatkan sektor UMKM, guna mengatasi tekanan ekonomi akibat ketatnya persaingan peluang kerja, termasuk  di luar negeri.

Hal ini membuat para pencari kerja tergoda dan seakan dihadapkan pada pilihan mencari kerja di luar negeri dengan tawaran gaji tinggi tanpa mempertimbangkan risiko, dan rentan mengalami eksploitasi oleh sindikat perdagangan orang.

LIPPSU  juga berharap kepada pemerintah dan aparat penegak hukum terus menindak tegas dan menangkap oknum-oknum yang menyalahgunakan para pekerja untuk tujuan sesat mereka. (cpb)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

LIPPSU Siap Bentuk Koperasi Mandiri Bantu Korban TPPO

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *