MEDAN (Waspada): Direktur Eksekutif Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU) Azhari AM Sinik (foto) mengecam pembongkaran gapura “Selamat Datang” Kota Medan, di Jl Gatot Subroto/Jembatan Sungai Kampung Lalang Medan, oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (Perkimtaru) Kota Medan, Rabu (12/10/2022) lalu.
LIPPSU khawatir perubuhan itu dikhawatirkan memantik reaksi protes masyarakat bahkan terkesan seperti bentuk penghinaan terhadap puak Melayu Deli.
Hal itu dilontarkan Sinik, yang juga Ketua Yayasan Daun Sirih Indonesia kepada Waspada di Medan, Jumat (14/10) merespon pembongkaran gapura pintu masuk ke Kota Medan, yang dilakukan Rabu subuh pagi (12/10) lalu, dengan alat berat.
Pembongkaran ini mengakibatkan separuh ruas jalan menjadi tertutup, karena adanya tumpukan bebatuan di sekitar lokasi.
Menyikapi ini, Sinik mengecam pembongkaran gapura sebagai tapal batas dan pintu masuk kota yang berornamen Melayu yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 3, 2 miliar itu.
Berkaca dari perjalanan sejarah Kota Medan, dari dulu dan sampai saat ini masih dihuni berbagai kultur dan etnis, termasuk Melayu, sebagai tuan rumah di Kota ini, sehingga menjadikan Medan sebagai kota yang berkultur heterogen.
“Begitulah ramahnya masyarakat Melayu Deli di Kota Medan, namun kita tidak dapat memahami apa maksud Walikota Boby Nasution ingin menghilangkan identitas kota ini dari kultur Melayu, dengan diruntuhkannya ornanen Melayu sebagai pintu masuk Kota Medan,” jelasnya lagi.
Hal ini, lanjutnya, sama saja menghilangkan kultur etnis Melayu Deli di Tanah Deli Kota Medan dan merupakan penghinaan terhadap masyarakat puak Melayu Deli.
“Apa beliau tidak sadar dan faham tentang peradaban budaya di negeri ini, khususnya Medan tanah Melayu Deli ini, yang memiliki nilai-nilai sejarah,” ketusnya.
Sebelum datang kolonial Belanda sampai masuknya etnis dan kultur, tidak ada satupun masyarakat etnis lain yang ingin merubah kultur etnis Melayu di kota ini ataupun menghilangkannya.
“Sekarang kita perhatikan, dengan secara perlahan digerus identitas Melayu Deli. Ini berbahaya buat peradaban kultur masyarakat etnis Melayu Deli di kota ini,” ujarnya.
Berdasarkan catatan LIPPSU, APBD Kota Medan telah menggelontorkan anggaran yang berkaitan dengan situs dan cagar budaya. Yakni cagar budaya Lapangan Merdeka Rp 99 miliar, tapal batas dan pintu masuk kota yang berornamen Melayu sebesar Rp 3, 2 miliar dan situs Titik Nol Kota Medan.
Tidak Akan Hilangkan Ciri Khas Melayu
Terpisah, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (Perkimtaru) Kota Medan, Endar Sutan Lubis, mengaku tidak akan menghilangkan ciri khas Melayu pada setiap gapura ‘Selamat Datang di Kota Medan’ yang saat ini tengah dikerjakan oleh kontraktor.
Hanya saja, desain yang ditampilkan nantinya lebih modern dari sebelumnya, yang hanya sekadar tugu biasa.
“Jadi nantinya gak sekadar tugu lagi, ada pedestrian-nya, lebih diindahkan, dirapikan, gitu. Jadi begitu masuk Kota Medan, kesannya gak kumuh lagi. Gak sebatas tonggak ucapan selamat datang. Orang-orang bisa duduk dan nyantai,” ungkapnya, Kamis (13/10).
Endar menambahkan, gapura tersebut apabila sudah selesai dibangun akan jauh berbeda dari gapura sebelumnya. Tentunya tidak akan menghilangkan ornamen Melayu-nya. “Mungkin nanti berupa relif-relif, gak seperti rumah-rumah gitu (model gapura sebelumnya, red),” ujarnya meyakinkan.
Mengenai masukan anggota DPRD Medan, Irwansyah, yang meminta Pemko Medan tidak menghilangkan ornamen Melayu pada gapura yang akan datang, Endar pun menyarankan siapa saja yang ingin melihat bentuk gapura silakan datang ke kantor. Sebab di sana dipajang bentuk maket gapura yang terbaru.
“Kita bongkar gapura itu terus menghilangkan identitas Melayu, tidak seperti itu pemikirannya. Kita kan mau menata supaya lebih indah. Masak sekelas kota metropolitan batas kotanya seperti itu. Jelasnya, nanti gapura selamat datang ada ruang terbuka publiknya,” pungkasnya. (cpb)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.