Scroll Untuk Membaca

Medan

Kulit Kayu Manis Mengantarkan Sarah Dina Raih Doktor Dengan Predikat Sangat Memuaskan

MEDAN (Waspada): Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sumatera Utara (USU) Sarah Dina meraih gelar doktor di bidang Ilmu kedokteran  pada Pascasarjana FK (USU), Jumat (24/6).

Dirinya mendapatkan gelar tersebut setelah mengikuti sidang terbuka promosi doktor secara luring dan daring di Gedung Biro Rektor USU. Sarah Dina berhasil mempertahankan disertasinya berjudul:” Potensi Antikanker Ekstrak Kulit Kayu Manis Dibandingkan Dengan Cisplatin Terhadap Biomarker Apoptosis  Pada Kultur Sel Kanker”.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kulit Kayu Manis Mengantarkan Sarah Dina Raih Doktor Dengan Predikat Sangat Memuaskan

IKLAN

Sidang terbuka promosi doktor tersebut  dibuka Rektor USU, Dr. Muryanto Amin. Sedangkan pimpinan sidang terbuka promosi doktor diketuai Prof Dr.dr. M. Fidel Ganis Siregar. Turut mendampingi pimpinan sidang, Dekan FK USU Prof.Dr.dr.Aldy Safruddin Rambe,Sp.S(K).

Sebagai  Co-Promotor sidang itu, Prof Dr.dr. Nelva K Jusuf, Prof Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan. Sementara tim penguji adalah, Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp. OG (K)-Onk dan  dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc dari Universitas Indonesia (UI) serta , Prof. Dr. dr. Sarma Nursani. Raja, M. Ked. (OG), Sp. OG (K)-FM dari USU.

Turut hadir menyaksikan keberhasilan Sarah Dina meraih gelar doktornya yakni , keluarga besar Sarah Dina, sejumlah pimpinan RS , kalangan akademisi dari FK USU dan para sahabat dan kolega Sarah Dina. Hadir juga Pemimpin Umum Harian Waspada,  Dr Rayati Syafrin.

Pantauan Waspada pada sidang terbuka itu, Sarah Dina berhasil  mempertahankan disertasinya di depan para promotor, Co-Promotor dan  tim penguji. Ia mampu  menjawab semua pertanyaan yang diajukan  tim penguji dan Co-Promotor terkait penelitiannya dengan tuntas dan lugas.Sidang terbuka kemudian diskors beberapa menit, karena pimpinan sidang, Co-promotor dan tim penguji melakukan rapat tertutup untuk memutuskan hasil sidang.

Dekan FK USU Prof.Dr.dr.Aldy Safruddin Rambe,Sp.S(K) kemudian menyampaikan hasil putusan sidang terbuka, bahwa Sarah Dina berhasil mempertahankan penelitiannya dan memperoleh gelar doktor dengan nilai sangat memuaskan.

Awal Keberkahan

Sebelum menutup sidang terbuka,  Dekan FK USU  Prof Aldy Safruddin Rambe menyampaikan harapan tertulis rektor USU. Di mana rektor berharap karir akademik Sarah Dina tidak berhenti setelah perolehan gelar doktor.

“Semoga ini menjadi awal keberkahan perjuangan dalam meniti karir di perguruan tinggi tempat mengabdi. Yang jelas capaian hasil disertasi yang telah selesai diuji hari ini bukanlah capaian yang terakhir di karir akademik saudara”, ungkap rektor.

Bahkan, pimpinan sidang, Prof Dr.dr, M, Fidel Ganis Siregar bersama dan para Co-promotor/penguji  mengatakan, capaian gelar doktor ini tentu semakin memperkuat basis SDM FK USU. “Semoga Sarah Dina tidak berhenti sampai di sini. Teruslah melakukan penelitian demi penelitian guna menyelamatkan para penderita kanker di Indonesia. Paling utama lagi Sarah Dina jangan pernah lupa kepada  almamaternya,” kata Fidel Ganis.

Cum Laude

Fidel Ganis dan para penguji juga mengapresiasi prestasi, ketekunan, ketelitian dan kesungguhan, serta semangat promovendus dalam menjalankan proses penelitian, maka pantas Sarah Dina lulus dengan predikat cum laude,” ucapnya. 

Para penguji di luar komisi yakni dari  dari FK UI juga mengaku cukup puas dari hasil penelitian Sarah Dina. Di mana Sarah Dina mampu membuktikan manfaat ekstrak kulit manis bagi kesehatan manusia. Khususnya pada penderita kanker.

Menjawab semua harapan itu, Sarah Dina berjanji tidak akan pernah berhenti belajar guna memperkuat keilmuannya.”Semoga apa yang saya lakukan ini bermanfaat bagi  USU dan kemaslahatan umat manusia,” katanya. Sarah Dina juga sempat berlinan air mata ketika menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung penelitiannya. Terutama keluarga dan para dosen dan pembimbing.

Dalam disertasinya, Sarah Dina menyampaikan, di Indonesia, kanker ovarium merupakan kanker ketiga terbanyak setelah kanker payudara dan serviks. Resistensi kemoterapi cisplatin bertanggung jawab terhadap terjadinya rekurensi pada kanker ovarium dan tingginya morbiditas dan mortalitas. Ekstrak kulit kayu manis  berpotensi sebagai antikanker dan pencegahan resistensi kemoterapi cisplatin.

Antikanker

Dalam kesimpulan disertasinya, ia menyampaikan, antara lain, ekstrak kulit kayu manis tunggal dan kombinasi dengan cisplatin berpotensi sebagai antikanker dan pencegahan resistensi cisplatin pada kultur sel ovarium SKOV3.

Katanya,  ekstrak kulit kayu manis mempunyai efek sitotoksik terhadap kultur sel kanker ovarium SKOV3 pada konsentrasi 68,73 μg/ml. Ekstrak kulit kayu manis tunggal dan kombinasi dengan cisplatin terbukti menghentikan siklus sel pada kultur sel kanker ovarium SKOV3 dengan peningkatan ekspresi p21 dan penurunan ekspresi cyclin-E serta menurunnya jumlah sel pada fase G0/G1, S dan G2/M pada pewarnaan PI/RNAse. 

“Ekstrak kulit kayu manis tunggal dan kombinasi dengan cisplatin terbukti menurunkan efluks dengan menurunnya ekspresi p-glycoprotein dan meningkatkan influx dengan meningkatnya ekspersi CTR1 pada kultur sel kanker ovarium SKOV3,” paparnya.(m19)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE