MEDAN (Waspada): Presidium Kesatuan Perempuan Nasional Indonesia (KPNI) menggelar rembuk perempuan bertema “Perempuan dan Jalan Baru Kepemimpinan Kota Medan Menyambut Indonesia Emas 2045” di Medan, Minggu (19/5).
Ketua Presidium KPNI Wina Arafah mengatakan, rembuk perempuan hari ini akan menjadi tonggak bersejarah bagi perempuan muda untuk memperkuat perannya, terutama soal kepemimpinan di Sumatera Utara maupun di Indonesia.
“Kita akan senantiasa menjadi lembaga yang berpihak kepada pembasisan dan penguatan kepemimpinan perempuan di tengah-tengah masyarakat. Ke depannya kita terus bergerak membangun kesadaran sosial, kesadaran ekonomi dan kesadaran politik sebagai salah satu jalan menumbuhkan produktivitas perempuan,” kata dia.
Menurutnya, dengan adanya pembangunan kesadaran itu, maka kesenjangan sosial bisa diatasi dan dikendalikan dengan baik oleh pemerintah. “Meski di lapangan masih banyak kita temukan kesadaran sosial dan semangat perempuan masih minim, namun kita terus bergerak mengoptimalkan peran dengan sebaik-baiknya,” sebut Wina Arafah.
Ketua Pembina KPNI Afrida Ginting menambahkan, sudah saatnya KPNI memperluas jaringan dan kekuatan sampai tingkat kelurahan dan desa.
“Memperluas konsolidasi organisasi dan mengaktifkan seluruh jaringan perempuan di berbagai multi sektor dalam kehidupan, seperti pedagang kaki lima, ibu rumah tangga, pekerja rumah tangga, buruh pabrik, buruh harian lepas, pelaku UMKM, sarjana masih menganggur, pedagang jamu keliling, dan perempuan lainnya yang masih sukar bertemu dengan kesejahteraan,” ujarnya.
Bakal calon walikota/wakil walikota Medan yang juga pelaku usaha itu berharap KPNI memperkuat kembali porsi dan posisi kepemimpinan perempuan dalam menghadapi bonus demografi Indonesia.
“Saatnya peran-peran kepempimpinan perempuan di aktifasi, utamanya di Kota Medan. Hal itu sengaja harus dilakukan agar peran sosial kemasyarakatan perempuan dapat mengendalikan ancaman bonus demografi,” terang Afrida.
Ia juga mengingatkan agar perempuan jangan mau diposisikan sebagai sangkar madu dari pergaulan zaman.
“Dari perempuan, nilai-nilai hidup dan kehidupan yang dibentuknya menjadi salah satu alasan Indonesia masih kuat hingga saat ini. Oleh karena itu, kepemimpinan perempuan menuju Indonesia Emas 2045 harus mengutamakan keadaban dan kecerdasan, baik kecerdasan sosial, emosional dan kecerdasan spiritual, sehingga kita mampu memenangkan zaman,” tegasnya.
Dampak Positif
Ketua DPC KPNI Kota Medan Sherly Amanda merespon baik acara diadakan Presidium KPNI. Menurutnya, acara Rembuk Perempuan memiliki dampak positif untuk perempuan-perempuan, khususnya di Kota Medan.
“Kami apresiasi presidium KPNI yang melaksanakan rembuk perempuan ini. Kami akan melakukan hal serupa di kecamatan dan kelurahan di Medan sebagai upaya mengejawantahkan nilai dan semangat KPNI di masyarakat, serta sebagai langkah lanjut mendeteksi dan mengidentifikasi ulang beragam problem perempuan dan masyarakat kota Medan. Kami juga akan memperkuat jaringan dan barisan di akar rumput, mengingat pembina kami Sarinah Afrida Ginting akan maju sebagai calon walikota Medan pada Pilwalkota Kota Medan 2024,” jelasnya.(m10)